Jokowi Tak Mau RI Cangkul Kekayaan Alam Lagi: Perlu Nilai Tambah

15 Januari 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi buka konvensi XXIX dan temu tahunan XXV Forum Rektor Indonesia. Foto: Dok. youtube
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi buka konvensi XXIX dan temu tahunan XXV Forum Rektor Indonesia. Foto: Dok. youtube
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi tak ingin Indonesia terus mencangkul kekayaan alam lalu mengekspornya mentah-mentah. Pasalnya, kegiatan tersebut tidak akan membuat Indonesia menjadi negara maju.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu sumber daya alam kita memang melimpah, tapi tidak cukup untuk jadi negara maju. Justru kita sering lupa, karena kayak batu bara aja kita langsung cangkul saja dijual, laku keras," kata Jokowi di Acara Konvensi dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia, Senin (15/1).
Jokowi mengungkapkan ada tiga sumber daya alam yang selalu dicangkul dan dijual secara mentah-mentah antara lain batu bara, nikel, dan bauksit.
Jokowi bilang, sangat mudah bagi Indonesia untuk menjual barang mentah. Namun sulit untuk mendapatkan nilai tambah dari kegiatan tersebut.
"Nikel sebelumnya juga sama, dicangkul saja, ekspor, semua negara terima tanpa nilai tambah. Lalu bauksit cangkul saja, ekspor, juga semua negara mau mengambilnya tapi kita tidak memiliki nilai tambah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Jokowi menyebut Indonesia perlu sumber daya manusia yang berkualitas hingga teknologi yang mumpuni. Untuk mengelola segala kekayaan alam yang ada di tanah air.
"Urusan sumber daya alam yang kaya saja tidak cukup untuk membuat kita jadi negara maju. Paling penting kita butuh sumber daya manusia berkualitas, kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi berkualitas," tandasnya.