Jokowi Targetkan Inflasi RI Terjaga 2,5 Persen di RAPBN 2025

16 Agustus 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan asumsi makro target inflasi dalam Rancangan Anggaran Penerimaan Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 ditetapkan sebesar 2,5 persen.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, APBN harus dimanfaatkan sebagai upaya memperkokoh langkah agar Indonesia bisa keluar dari middle-income trap, yaitu dengan memanfaatkan bonus demografi, melanjutkan transformasi ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
"Penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi dasar sebagai berikut. Inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen," ungkapnya dalam Pidato Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat (16/8).
Selain itu, asumsi makro lain dalam RAPBN 2025 yakni pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen. Jokowi menilai kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik.
"Daya beli masyarakat akan dijaga ketat, dengan pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja, serta dukungan program bansos dan subsidi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi menambahkan, pemerintah akan terus mengupayakan peningkatan produk-produk yang bernilai tambah tinggi yang berorientasi ekspor, yang didukung oleh insentif fiskal yang kompetitif dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal.
"Bauran antara fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan dijaga untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan," lanjutnya.