Jokowi Terapkan PPKM Darurat Demi Jaga Optimisme Pemulihan Ekonomi

30 Juni 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai meninjau vaksinasi corona di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (10/6).  Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai meninjau vaksinasi corona di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (10/6). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali. PPKM Darurat ini menurutnya merupakan respons tegas pemerintah atas kenaikan kasus positif COVID-19 yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi juga menyiratkan bahwa penerapan PPKM Darurat ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga optimisme pemulihan ekonomi nasional. Sebab Jokowi mengeklaim beberapa data ekonomi sejatinya mulai menunjukkan perbaikan.
“Kalau melihat angka-angka misalnya PMI untuk manufaktur dibanding sebelum pandemi saat ini berada pada posisi tinggi sekali. Sebelum pandemi itu 51 sekarang pada posisi 55,3 di Mei kemarin tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ,” ujar Jokowi dalam Pembukaan Munas VII KADIN, Rabu (30/6).
Sementara itu dari sisi supply, Jokowi mengeklaim bahwa produksi juga mulai menggeliat. Hal ini terlihat dari ekspor yang tumbuh 58 persen, impor bahan baku tumbuh 79 persen, dan impor barang modal tumbuh 35 persen. Di sisi lain, konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28 persen.
ADVERTISEMENT
“Angka-angka seperti ini yang tiap pagi masuk ke saya. Saya enggak pernah sarapan, sarapannya angka-angka,” ujarnya.
Dari sisi demand atau permintaan, Jokowi mengeklaim juga terjadi tren yang sama. Menurutnya konsumsi terus menguat. Hal ini terlihat dari Indeks Kepuasan Konsumen yang naik ke level 104,4 pada Mei 2021 dari sebelumnya di level 85 pada Februari 2021. Termasuk juga indeks mobilitas bulanan, pada Februari lalu masih minus 2 namun di Mei sudah pada posisi 5,2.
Begitu pula dengan indeks penjualan ritel yang tercatat tumbuh 12,9 persen. Juga konsumsi semen tercatat tumbuh 19,2 persen dan penjualan kendaraan niaga tumbuh 783 persen. “Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, optimisme terhadap pemulihan ekonomi sejatinya telah terbentuk. Sayangnya kasus COVID-19 saat ini justru melonjak dan belum dapat tertangani. Untuk itu, demi menjaga optimisme di sektor ekonomi, Jokowi memutuskan untuk menerapkan PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
“Optimisme ada tetapi problemnya hanya COVID-19 yang belum bisa kita selesaikan. Oleh karena itu kebijakan PPKM Darurat mau tidak mau harus kita lakukan karena kondisi-kondisi yang saya sampaikan tadi,” tandasnya.