Jokowi Terima Penghargaan Pangan Dunia, Dipersembahkan untuk Seluruh Petani RI

30 Agustus 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani saat meninjau program pompanisasi di Desa Bapeang, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani saat meninjau program pompanisasi di Desa Bapeang, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menerima penghargaan pangan dunia dari Food and Agriculture Organization (FAO). Penghargaan tersebut diberikan oleh Direktur Jenderal FAO, Qu Dong Yu di Istana Negara pada Jumat (30/8).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, Indonesia saat ini sangat sadar akan pentingnya ketahanan pangan. Apalagi dengan situasi dunia yang tidak pasti.
“Negara memiliki kewajiban mewujudkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakatnya,” kata Jokowi.
Mantan wali kota Solo itu menyebut bahwa program ketahanan pangan menjadi salah satu program prioritas di pemerintahannya.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengungkapkan keberhasilan Indonesia meningkatkan produksi pangan meski sempat dilanda pandemi COVID-19.
“Indonesia saat pandemi mampu tetap tumbuh 1,7 persen di dan di 2023 memberikan kontribusi 12,5 persen bagi PDB nasional,” tuturnya.
Ia lantas menyampaikan penghargaan tersebut dipersembahkan untuk para petani.
“Penghargaan Agricola Medal ini kita persembahkan untuk seluruh petani, seluruh masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam sektor pertanian,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Indonesia berharap FAO dapat terus menjadi jembatan yang kokoh yang menyatukan langkah dunia demi ketahanan pangan bersama,” tutup dia.
Acara penghargaan tersebut turut dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Tampak menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Kemudian Menteri LHK, Siti Nurbaya, lalu Mensesneg, Pratikno.