Jokowi Tinjau Pembangunan Industri Petrokimia di Cilegon Rp 60 T, Selesai 2025

12 September 2023 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau area perengkahan nafta PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Selasa (12/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau area perengkahan nafta PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Selasa (12/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi pagi tadi meninjau pembangunan area industri PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten. Jokowi berharap, proyek yang sudah berjalan sekitar 73 persen itu ditargetkan akan selesai pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
"Jadi pagi hari ini kita berada di pabriknya industrinya Lotte Chemical. Ini, proyek ini sudah dimulai tahun 2020 dan akan selesai nanti di tahun 2025," kata Jokowi, Selasa (12/9).
"Progresnya sudah sangat bagus, sudah selesai 73 persen dan menyangkut investasi yang sangat besar, kira-kira Rp 60 triliun atau USD 3,9 miliar ya, Rp 60 triliun," lanjutnya.
Jokowi mengatakan, yang sedang mengerjakan pembangunan industri petrokimia itu ada sekitar 13 ribu pekerja. Jika pembangunan selesai, diharapkan pabrik dapat menghasilkan etilen, polipropilen hingga benzene. Ada 17 produk yang akan dihasilkan di sana.
Presiden Joko Widodo meninjau area perengkahan nafta PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Selasa (12/9/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Dan yang saya senang ini akan menjadi subtitusi impor 70 persen untuk lokal, 30 persen untuk ekspor. Dua-duanya baik karena yang dipakai untuk di dalam negeri itu menjadi subtitusi dari barang-barang impor petrokimia yang kita lakukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum bisa diproduksi, petrokimia yang ada di Cilegon terlebih dahulu akan dilakukan pengujian. Limbah dari petrokimia, lanjut Jokowi, bisa dimanfaatkan lagi.
"Ada yang dipakai untuk pembangkit listrik kira-kira muncul di angka 50 megawatt karena total yang digunakan listrik di sini kira-kira 100 megawatt. Separuh dari listrik itu dihasilkan dari industri Lotte," pungkasnya.