Jokowi Ungkap Alasan Program Kompor Listrik Batal: Timing-nya Bukan Sekarang!

12 Oktober 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 Lemhanas Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/10/2022).  Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 Lemhanas Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan mengapa program konversi kompor listrik dibatalkan pada tahun ini. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak tepat dilakukan, melihat kondisi saat ini yang sulit akibat ancaman resesi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap dalam pengantar Presiden di Rapat Kabinet bersama para menteri, Selasa (11/10), namun baru ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden hari ini, Rabu (12/10).
Dalam pengantarnya, Jokowi meminta kepada seluruh para menteri untuk membuat kebijakan dengan penuh kehati-hatian. “Kehati-hatian kita dalam setiap membuat kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita, namun situasinya betul-betul yang luar biasa sulitnya,” ujarnya.
Tak terkecuali kebijakan di tingkat kementerian lembaga juga perlu dipertimbangkan betul-betul mengingat kondisi saat ini serba sensitif. “Urusan Kemarin misalnya yang berkaitan kompor listrik, itu betul, bahwa kita harus konversi ke situ, tapi timing-nya bukan sekarang,” tegas Jokowi.
“Kompornya 1.800, artinya kita akan mengubah dari yang biasanya pemakai 450 menjadi pemakai di atas 1.800, di rakyat hal-hal seperti itu menjadi sebuah guncangan, hati-hati, hal hal seperti ini harus, yang berkaitan dengan rakyat hati-hati policy-nya,” tambah Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk betul-betul fokus pada tugas masing-masing serta mengimplementasikan program-program yang ada.
“Betul-betul dilihat betul bermanfaat riil atau ndak, kalau ndak bisa dibelokkan ke hal-hal yang riil,” tutur Jokowi.