Jokowi Usulkan Sejumlah Langkah Atasi Krisis dan Pemulihan Ekonomi di KTT G20

31 Oktober 2021 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba di KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba di KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Italia untuk membahas upaya keluar dari krisis ekonomi dan kesehatan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan para pemimpin negara tersebut Jokowi mendorong pentingnya penguatan arsitektur kesehatan global yang berpegang pada prinsip solidaritas, kesetaraan, keadilan dan transparansi.
Jokowi pun mengusulkan beberapa langkah untuk mengatasi krisis global yang terjadi saat ini.
“Guna mengatasi krisis global, Presiden Jokowi mengusulkan beberapa langkah seperti membuat mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global, menyusun protokol kesehatan untuk aktivitas lintas negara, serta mengoptimalkan peran G20 dalam upaya mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan esensial,” ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui Keterangan Pers Virtual Hasil Kunjungan Kerja di Roma, Minggu (31/10).
Selain menekankan pada penguatan ketahanan kesehatan global, Jokowi juga menekankan pada pentingnya percepatan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, lebih inklusif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut juga membentuk pandangan bersama di antara para pemimpin, bahwa keadaan pandemi belum usai dan ekonomi dunia masih belum bangkit. Untuk itu, para pemimpin negara sepakat mendukung strategi global yang dikeluarkan WHO atas perlunya melakukan vaksinasi 40 persen pada akhir 2021 dan 70 persen pada pertengahan 2022.
Presiden Indonesia Joko Widodo berbincang dengan Perdana Menteri Italia Mario Dragh di KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, pemulihan ekonomi dunia sudah mulai terjadi namun belum merata. Penyebabnya antara lain adalah akses vaksin yang tidak merata antara negara maju dengan negara berkembang dan negara miskin lainnya.
“COVID-19 merupakan ancaman nyata terhadap perekonomian dunia, maka dalam pembahasan antara Menteri Keuangan dengan Menteri Kesehatan disepakati untuk membangun mekanisme pencegahan pandemi atau pandemic preparedness,” ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Jokowi telah melakukan intervensi guna mendorong penguatan arsitektur kesehatan global melalui komitmen kolaborasi untuk mengendalikan pandemi di dunia. Caranya yaitu dengan memastikan akses yang tepat waktu, adil, aman dan terjangkau terhadap vaksin, terapetik, diagnostik dan peralatan kesehatan sebagai barang publik global (global public goods).
“G20 ini menyepakati akan ada Joint Finance-Health Task Force, satuan kerja antara Menteri keuangan dengan Menteri Kesehatan di bawah G20 yang bertujuan menyiapkan prevention, preparedness, dan response atau PPR dari pandemi, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Indonesia dan Italia,” jelas Sri Mulyani.
Adapun bentuk dari satuan tugas ini akan didiskusikan lebih lanjut pada pembahasan di bawah Presidensi Indonesia di G20 tahun depan. “Sehingga peran Indonesia menjadi penting karena Indonesia adalah negara yang besar dan mempunyai komitmen terhadap capaian vaksinasi,” tegas Retno.
ADVERTISEMENT