Jonan Usul Rencana Wilayah Kota Palu Ditata Ulang Pascagempa

12 Oktober 2018 11:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR melakukan pencarian korban dengan menggunakan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).  (Foto:  ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR melakukan pencarian korban dengan menggunakan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10). (Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
ADVERTISEMENT
Pascagempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan wilayah lain di Sulawesi Tengah, banyak bangunan yang rusak parah. Kota Palu dan sekitarnya memang masuk ke dalam wilayah yang kondisi geologisnya rawan gempa oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengusulkan perlu adanya perbaikan dari sisi tata ruang wilayah Kota Palu dan sekitarnya.
"Rencana tata ruang dan wilayah yang diserahkan kepada pemerintah kota dan kabupaten, perlu peninjauan kembali secara keilmuan dan saintifik, daerah mana yang bisa jadi hunian manusia atau yang tidak," ucapnya saat paparan dalam acara Geoseminar dengan tema informasi geologi sebagai dasar untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascaterjadi gempa bumi Palu, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (12/10).
Maka, Jonan meminta agar Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertahanan Nasional (BPN) berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk meninjau kembali pembangunan kawasan hunian dan lainnya di Kota Palu dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaan ini bisa dijawab BPN untuk meninjau kembali. Itu ditinjau kembali wilayah mana yang bisa digunakan untuk apa," imbuhnya.
Tim SAR melakukan pencarian korban dengan menggunakan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).  (Foto:  ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR melakukan pencarian korban dengan menggunakan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10). (Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Jonan juga berharap agar masyarakat Kota Palu dan sekitarnya bisa diberikan sosialisasi dan tingkat kewaspadaan bahwa wilayahnya memang rawan terjadi gempa bumi. Untuk itu perlu adanya koordinasi antar pihak yang melibatkan Kementerian ESDM, BPN, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jadi ajak BNPB, ada pelatihan bagaimana supaya masyarakat di beberapa negara ada pelatihan paling tidak informasi yang jelas," pungkasnya.
Sebagai catatan, wilayah Kota Palu di Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang sering terjadi gempa bumi. Penyebabnya secara geologi regional, daerah Palu dan sekitarnya didominasi oleh endapan yang merugikan di antaranya adalah potensi likuifaksi.
ADVERTISEMENT
Likuifaksi adalah bencana yang bisa merusak kondisi infrastruktur. Saat ini Badan Geologi sedang melakukan mitigasi bencana dengan memetakan daerah yang pernah terjadi gempa bumi dan tsunami yang disajikan dalam peta rawan gempa bumi dan tsunami.