Jual 65,6 Miliar Rokok, Sampoerna Raup Pendapatan Rp 83,4 Triliun dalam 9 Bulan

1 November 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT HM Sampoerna (HMSP) mencetak kenaikan pendapatan dalam sembilan bulan terakhir hingga kuartal III 2022. Hal ini didukung peningkatan penjualan rokok baik itu Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan volume penjualan rokok HMSP secara periodik meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya dan paruh pertama tahun 2022.
"Kami menjual 65,6 miliar batang rokok pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, tumbuh sekitar 7,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy)," ujarnya saat paparan publik, Selasa (1/11).
Selain itu, pertumbuhan volume ditambah dengan kenaikan harga sekitar 8 persen hingga September 2022, memberikan kontribusi terhadap penjualan bersih hingga Rp 83,4 triliun, atau tumbuh sebesar 15 persen.
Vassilis melanjutkan, pangsa pasar atau market share HMSP pada kuartal III 2022 mencapai 28,2 persen. Hal ini merupakan tertinggi selama 6 kuartal terakhir. Pangsa pasar pada kuartal III naik 0,2 basis poin dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Sementara untuk periode 9 bulan terakhir dengan adanya tekanan pasar sejak 2019, kami berhasil menstabilkan pangsa pasar kami pada 28 persen," tuturnya.
Adapun rincian dari kinerja penjualan HMSP, pertama portofolio premium Sampoerna A tumbuh dan mencapai volume penjualan 29,3 miliar batang, mencerminkan 12,5 persen pangsa pasar dalam 9 bulan terakhir.
Kedua, rokok merk Dji Sam Soe memperoleh kenaikan volume sebesar 10,7 persen, serta mengalami peningkatan pangsa pasar sebesar 0,2 basis poin pada periode 9 bulan terakhir, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Hal ini terutama didorong oleh portofolio SKT dipimpin oleh varian Dji Sam Soe Super Premium. Kinerja yang sangat baik ini adalah hasil dari industri berkelanjutan kami sebagai bagian dari komitmen melindungi kategori linting tangan yang padat karya," jelasnya.
Para pekerja sedang melinting rokok di House of Sampoerna Foto: Shutter Stock
Vassilis menambahkan, volume penjualan Marlboro juga tumbuh 10,5 persen atau pangsa pasar meningkat sebesar 0,1 basis poin menjadi 4,1 persen pada periode 11 bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Strategi pasar kami memastikan distribusi dan ketersediaan produk kami secara efisien dan efektif di semua jalur distribusi. Hal ini dicapai dengan ekosistem rute pasar optimal melalui solusi fisik jarak jauh dan digital," kata dia.
Meski kinerja pendapatan yang baik, HMSP mengalami penurunan laba bersih sebesar 11,7 persen menjadi Rp 4,9 triliun hingga kuartal III 2022. Hal ini disebabkan kenaikan cukai rokok atau cukai hasil tembakau (CHT) yang tinggi dan jauh di atas angka inflasi, serta membesarnya jarak tarif cukai antar golongan
"Faktor-faktor tersebut, ditambah dengan melemahnya daya beli perokok dewasa sebagai dampak dari pandemi, telah menyebabkan percepatan tren downtrading di mana perokok dewasa beralih ke produk dengan cukai dan harga yang lebih rendah,” kata Vassilis.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dia berkata profitabilitas HMSP di kuartal III 2022 ini membaik dari kuartal sebelumnya atau dari semester I 2022, didukung oleh pertumbuhan volume penjualan dan perbaikan portfolio mix.