Jual Beras Bulog Rp 9.450 per Kg, Buwas: Pengusaha Retail Tidak Ambil Untung

8 Februari 2023 13:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Hypermart Puri Indah, Rabu  (8/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Hypermart Puri Indah, Rabu (8/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Perum Bulog menjual harga beras kualitas premium dengan harga medium di retail modern sebesar Rp 9.450 per kg. Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengeklaim, para pengusaha tidak mengambil untung dari penjualan beras tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beliau (pelaku usaha retail) tidak mengambil margin. Ini luar biasa," kata Buwas di Hypermart Puri Indah, Selasa (8/2).
Menurutnya, hasil penjualan beras nantinya akan digunakan untuk operasi pasar. Adapun operasi pasar beras di toko retail dikemas dalam kemasan 5 kg, sehingga pengemasan dilakukan langsung oleh Bulog dan pihak retail tinggal menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Lebih lanjut, pengemasan yang dilakukan oleh Bulog tidak serta-merta membuat harga jual menjadi lebih tinggi. Selain itu, adanya biaya angkut juga tetap membuat harga beras Bulog tetap dipatok sesuai HET
"Selisih cukup tipis dan hampir tidak menyisakan keuntungan bagi pelaku usaha. Ini kita kerja sama dengan retail sekaligus kita pangkas dengan sistem ini," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey menjelaskan terdapat selisih harga beras sebanyak Rp 825 per kg dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg.
Namun, selisih harga tersebut dipakai untuk biaya bongkar muat, ongkos angkut ke outlet, hingga biaya merchandise karena menempati rak toko.
"Jadi kita bisa berhitung, sehingga Pak Kepala Bulog menyatakan marginnya tipis sekali. Bagi kami intinya ketersediaan pangan bagi masyarakat dan kestabilan harga," ujarnya.
Ia menjelaskan soal keuntungan berasal dari kedatangan konsumen yang mencari beras Bulog. Roy berharap mereka juga membeli produk lainnya yang memberikan profit lebih besar bagi retail.
"Jadi kita berharap masyarakat juga belanja yang lain. Tidak hanya beras tapi ada gula, minyak atau biskuit. Harapannya di situ," pungkas Roy.
ADVERTISEMENT