Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Jualan Batu Bara Naik, Laba RMK Energy Meroket 153,90 Persen di Kuartal III 2022
21 November 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,90 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 121,66 persen secara tahunan (year on year/yoy) hingga periode September 2022 atau kuartal III 2022. Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 296,37 miliar atau meningkat sebesar 153,90 persen yoy hingga periode September 2022.
ADVERTISEMENT
Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan. Dari segmen penjualan batu bara , Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,52 triliun atau meningkat sebesar 160,02 persen yoy.
Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 38,36 persen yoy menjadi 1,62 juta ton hingga September 2022. Pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 79,53 persen ke total pendapatan Perseroan.
Laba kotor berasal dari segmen penjualan batubara sebesar Rp 324,17 atau meningkat sebesar 188,87 persen yoy dan berkontribusi sebesar 74,37 persen total laba kotor perseroan.
Dari segmen jasa batu bara, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 389,94 miliar atau meningkat sebesar 40,91 persen yoy. Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume jasa batu bara yang meningkat sebesar 44,54 persen yoy pada kuartal III 2022.
ADVERTISEMENT
Hingga September 2022, volume jasa batu bara mencapai 5,46 juta ton atau meningkat sebesar 21,08 persen yoy. Pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 20,47 persen ke total pendapatan perseroan. Laba kotor berasal dari segmen jasa batubara sebesar Rp 111,72 miliar atau meningkat sebesar 39,51 persen yoy dan berkontribusi sebesar 25,63 persen total laba kotor perseroan.
Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra mengatakan kinerja keuangan perseroan masih on track dan sesuai dengan harapan dan target manajemen. Secara rata-rata Perseroan telah mencapai 83,50 persen target keuangan tahun ini, hal tersebut didukung oleh kenaikan harga batubara dan meningkatnya volume kebutuhan batubara.
"Manajemen optimistis kebutuhan batubara masih akan meningkat kedepannya untuk memenuhi kebutuhan energy security pada kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan kondisi geopolitik dunia," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (21/11).
ADVERTISEMENT
Tahun ini, perseroan telah berhasil mengimplementasikan strategi perusahaan dengan beroperasinya tambang batu bara in-house PT Truba Bara Banyu Enim, stasiun muat Gunung Megang, serta Container Yard (CY) 3B Stasiun Simpang. Ketiga fasilitas tersebut menjadi pelengkap operasional yang kuat untuk RMK Energy secara Group.
Ke depannya, perseroan masih akan terus mengembangkan usaha dengan membangun hauling road yang terintegrasi dengan jalur kereta serta membuka peluang kolaborasi di sektor energi .
Direktur Operasional Perseroan, William Saputra juga menyampaikan ketahanan energi menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun ini Perseroan menargetkan angkutan batubara sebesar 7,82 juta ton dan telah tercapai 69,80 persen.
Untuk segmen penjualan batubara manajemen menargetkan volume sebesar 2,26 juta ton, 50 persen target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim. Hingga September 2022, volume penjualan batubara telah mencapai 1,62 juta ton atau telah mencapai 71,78 persen target tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra juga menambahkan, pada tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp 375,40 miliar. Hingga September 2022 telah tercapai masing-masing sebesar 76,92 persen dan 78,95 persen.
"Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan menjaga rasio keuangan EBITDA terhadap beban kewajiban, di atas ketentuan minimum credit covenant sebesar 19,68 kali," ujarnya.
Pada kinerja kuartal 2022, perseroan telah berhasil mengelola rasio-rasio keuangan di atas ketentuan minimum credit covenant. Perseroan mengurangi utang finansial sebesar 32,59 persen menjadi Rp 289,06 miliar sehingga mencapai rasio Debt to Equity (DER) sebesar 0,26 kali dan EBITDA rasio pada level 19,68 kali.
"Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 36,92 persen yoy menjadi Rp 1,10 triliun. Arus kas Perseroan secara berkelanjutan juga masih sehat dengan kas dari operasi yang positif dan kas dari pembiayaan yang menurun,” jelas Vincent.
ADVERTISEMENT