Jumlah ASN Diproyeksi Terus Meningkat, Lebih dari 7 Juta Orang di 2025

13 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PNS. Foto: onyengradar/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PNS. Foto: onyengradar/shutterstock
ADVERTISEMENT
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyebut jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di tahun mendatang mencapai 7,5 juta orang.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut terdiri dari 4,5 juta orang ASN yang terdapat saat ini dan 3 juta PNS dengan pegawai hasil rekrutmen baru. Selain itu, ada juga 1,5 juta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Plt Kepala LAN, Muhammad Taufiq, menjelaskan bahwa jumlah ASN yang terus meningkat tersebut harus diikuti dengan peningkatan kompetensi dan kualitas pelayanan publik. Ia pun mengajak berbagai korporasi untuk ikut berkolaborasi dalam meningkatkan kompetensi ASN.
"Kualitas pelayanan publik dan keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh kapasitas ASN-nya, maka LAN mengajak seluruh elemen korporasi untuk berkomitmen memajukan bangsa melalui pengembangan kompetensi ASN," ujar Taufiq dalam keterangannya, Minggu (13/10).
"Terlebih jumlah ASN diproyeksikan akan mencapai lebih dari 7 juta orang yang terdiri dari PNS dan PPPK” tambahnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan, LAN memiliki program ASN Talent Academy agar para abdi negara memiliki skill kepemimpinan. Selanjutnya, LAN akan berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis melalui Leadership Joint Program. Program ini merupakan pelatihan level kepemimpinan tingkat pengawas dan berasal dari birokrasi dan sektor swasta untuk menciptakan kompetensi manajerial baru.
”Leadership Joint Program ini akan bertransformasi menjadi sebuah ekosistem pelatihan yang berkelanjutan yang menyelenggarakan berbagai pelatihan, yang harapannya setiap ASN mendapatkan sumber pembelajaran terbaik untuk meningkatkan kompetensinya," jelasnya.
Selain itu, ada juga Learning Ecosystem, kolaborasi swasta dan birokrasi untuk pengembangan kompetensi PNS. Taufiq berharap, program tersebut menjadi ekosistem baru yang mumpuni dalam mengatasi gap kompetensi PNS.
Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), Yunus Triyonggo, menyebutkan bahwa untuk masih ada sejumlah tantangan untuk mengakselerasi ASN Indonesia di tahun 2030. Salah satunya yakni daya saing talenta Indonesia atau Global Talent Competitiveness Index masih di bawah negara-negara di Asia.
ADVERTISEMENT
"Selain tantangan indeks kompetensi indonesia yang belum baik, kita juga dihadapkan pada fenomena Gen Z Workforce yang tumbuh di era digital, sehingga mereka mengharapkan organisasi tempat mereka bekerja sejalan dengan perkembangan teknologi digital," jelas Yunus.