Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Jumlah Kelas Menengah Turun, Menpar Akui Berdampak ke Pariwisata
19 Februari 2025 15:35 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, mengakui penyusutan jumlah kelas menengah di Indonesia berdampak langsung ke sektor pariwisata .
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan pada acara kumparan The Economic Insights di The Westin, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/2).
“Indonesia kini menghadapi tantangan besar dengan menyusutnya kelas menengah. Populasi kelas menengah diperkirakan turun 16,6 persen dalam 5 tahun terakhir menjadi 47,8 juta orang,” kata Widiyanti.
“Penurunan ini berdampak pada melemahnya konsumsi dan meningkatnya kebutuhan lapangan kerja,” ujar dia.
Namun, menurut Widiyanti, sektor pariwisata masih cukup kuat dalam penyerapan tenaga kerja.
“Seperti terlihat saat pandemi, pariwisata Indonesia terbukti cukup resilient dan berperan besar dalam menyerap tenaga kerja,” katanya.
“Ini menunjukkan dengan strategi yang tepat, sektor pariwisata memiliki potensi kuat untuk menjadi motor pemulihan dan pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka banyak peluang kerja,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain menyusutnya jumlah kelas menengah, Widiyanti juga mengungkap tantangan lainnya bagi sektor pariwisata.
Di antaranya adalah prospek ekonomi global yang tidak menentu serta lanskap geopolitik yang berubah, efisiensi anggaran, dan pengembangan destinasi wisata itu sendiri.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, mulai dari pengembangan destinasi, peningkatan infrastruktur dan konektivitas, hingga penyempurnaan kebijakan strategis seperti perluasan bebas visa kunjungan,” ujarnya.