Jumlah Penumpang Naik 6 Persen Tiap Tahun, KCI Bakal Tambah Armada Baru

KRL produksi INKA. Foto: KAI Commuter

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tengah mempersiapkan pengadaan armada baru untuk menghadapi lonjakan penumpang 6 persen setiap tahun khususnya wilayah Jabodetabek.

investasi besar dalam pengadaan armada baru diklaim berteknologi canggih serta memiliki daya angkut lebih besar.

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyebut kereta-kereta baru tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam merespons pertumbuhan volume penumpang yang mencapai rata-rata 6 persen per tahun.

Dalam rangka memperingati 100 tahun beroperasinya KRL di Indonesia, masyarakat juga berkesempatan melihat langsung deretan kereta dari masa ke masa termasuk model terbaru yang masih dalam tahap pengujian.

“Yang istimewa hari ini kita nanti akan tampilkan kereta dengan teknologi dan penampilan terbaru dari produk CRRC China dan produk kebanggaan kita yaitu dari INKA,” ujar Asdo di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4).

Proses Uji Coba

Kereta-kereta baru ini belum dioperasikan karena masih dalam proses uji coba dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

Setelah sertifikasi dari Kemenhub rampung, rangkaian baru ini akan langsung dikerahkan di lintas Jabodetabek untuk menggenjot kapasitas angkut harian.

“Jadi ini memang kereta ini belum beroperasi karena masih tahap pengujian dan kita nanti menunggu sertifikasi dari Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian setelah dilakukan pengujian dan kita mendapatkan sertifikasi baru akan kita operasikan di Lintas Jabodetabek,” jelasnya.

KCI saat ini mengoperasikan lebih dari 1.000 perjalanan KRL per hari. Dengan semakin padatnya aktivitas komuter di kawasan urban, kehadiran armada baru dinilai vital untuk menjaga keandalan layanan serta mencegah kepadatan yang berlebihan.

Investasi KCI terhadap armada baru juga menandai pergeseran arah kebijakan pengadaan kereta yang sebelumnya banyak mengandalkan pembelian kereta bekas.

Kini, KCI lebih memilih kereta baru dengan rangkaian yang lebih panjang dan teknologi terkini demi mendukung mobilitas masyarakat secara optimal.

“Jadi kita sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi tapi kita sudah investasi yang baru dengan rangkaian yang lebih panjang dengan 1 trainset 12 kereta (gerbong) ini harapannya bisa mengangkut masyarakat Jabodetabek. Khususnya pengguna commuter lain bisa menampung kapasitas yang lebih banyak lagi,” ujarnya.