Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Jumlah Transaksi di Inacraft Mencapai Rp 128 Miliar
30 April 2017 18:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Hingga hari keempat gelaran Inacraft, Sabtu (29/4), tercatat ada sekitar 140 orang pengunjung yang datang ke pameran tersebut. Project Officer Inacraft, Hadi Sunarno, mengatakan jumlah ini sudah mencapai 80 persen dari jumlah yang ditargetkan.
ADVERTISEMENT
"Untuk pengunjung kurang lebih sudah 140 ribu pengunjung. Kemudian untuk transaksi retail sudah sekitar Rp 128 Miliar dan untuk kontrak dagang sudah mencapai 10,4 juta dolar AS dari kemarin. Sudah 80 persen dari target," ujar Hadi saat ditemui kumparan (kumparan.com) di JCC, Jakarta, Minggu (30/4).
Hadi mengaku tahun ini menargetkan 200 ribu pengunjung, Rp 160 Milyar untuk penjualan retail dan 11,7 juta dolar AS untuk kontrak dagang. Meski sudah memasuki hari terakhir pelaksanaan Inacraft, Hadi optimistis akan memenuhi target.
"Hari terakhir itulah yang menjadi puncak karena banyak asumsi, banyak mereka bilang ini hari terakhir pasti banyak diskon dan hari Minggu memang Jakarta kan relatif enggak macet. Jadi mereka ngejarnya dari itu," ungkap Hadi.
ADVERTISEMENT

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, Hadi mengklaim ada peningkatan baik dari jumlah pengunjung maupun transaksi. Menurut dia, fasilitas yang diberikan juga lebih dengan dilihat dari jumlah komplain yang sedikit.
"Jadi biasanya gini, kalau di pameran itu, 'Pak Hadi, ini kok hawanya dingin, tolong dong AC-ya dikecilin.' Itu maksudnya, kok sepi pengunjung, gitu. Tapi kalau dia enggak komplain gitu, 'wah, ini cocok AC-nya,' berarti rame pengunjung," kata Hadi.
Untuk jumlah peserta Inacraft sendiri tidak ada peningkatan karena luas area yang tidak memungkinkan adanya penambahan booth. Namun, Hadi mengaku tahun ini jumlah peserta yang terdaftar dalam waiting list meningkat.
"Tahun ini sudah 200 waiting list, 200 perusahaan yang enggak bisa ikut," ujar Hadi.
ADVERTISEMENT