Jungkir Balik Gubernur BI Jaga Stabilitas Keuangan di Masa Pandemi

27 Juni 2020 18:32 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI, Perry Warjiyo saat menyampaikan media briefing Kamis (2/4) melalui siaran live streaming. Foto: Dok. BI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Perry Warjiyo saat menyampaikan media briefing Kamis (2/4) melalui siaran live streaming. Foto: Dok. BI
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona membuat semua pihak, tak terkecuali Bank Indonesia (BI), harus pontang-panting berupaya mengatasi dampaknya. BI harus mengupayakan stabilitas keuangan terus terjaga dalam kondisi sulit saat ini.
ADVERTISEMENT
“Pada masa stabilisasi di Maret, apalagi April, itu saya dan Bu Menteri (Sri Mulyani) jungkir balik ketemu karena saat itu menghadapi capital flight sangat besar,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat diskusi secara virtual yang ditayangkan di Youtube Sekolah Bisnis IPB, Sabtu (27/6).
Perry mengatakan, segala kebijakan yang disusun bersama pihak-pihak terkait saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah. Ia mengaku saat itu harus 2 minggu sekali menghubungi investor agar mereka yakin dengan ekonomi di Indonesia.
“Bahkan saya bersama Bu Menteri tidak hanya teleconference investor umum tapi juga besar-besar itu kami hubungi secara bilateral untuk meyakinkan mereka bahwa Bu Menteri dan saya komitmen untuk melakukan langkah-langkah kebijakan yang terbaik untuk stabilisasi dan pemulihan ekonomi,” ujar Perry.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah itu kita dapat melalui stabilitas itu meski uncertainty tapi Insyaallah tangan kami berdua bergandeng tangan terus untuk jaga itu,” tambahnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Perry menegaskan, saat ini pihaknya terus fokus memulihkan perekonomian. Ia menjelaskan bila di Kemenkeu harus mencari cara agar anggaran diserap Kementerian atau Lembaga, maka BI membantu dari sisi pendanaan.
“Jadi masalah pendanaan tentu saja dari BI ini seperti apa dan tentu saja seperti kita lakukan quantitative easing, kita nambah likuiditas di perbankan. Selama ini kan kemudian kok muter-muter di perbankan, bagaimana kita tambah likuiditas lewat pendanaan sebagian dari kebutuhan APBN. Yang sudah kita lakukan adalah melalui pasar,” terang Perry.
Perry Warjiyo menuturkan bantuan pendanaan ini jangan sampai membebani fiskal dan juga harus masih dalam batas-batas kemampuan neraca keuangan BI. Selain itu, koordinasi dengan DPR juga terus dilakukan sehingga segala keputusan yang diambil bisa sesuai dan cepat dieksekusi.
ADVERTISEMENT
“Intinya saya dan Bu Menteri sepakat pendanaan dari operasi moneter BI. Berbagi bebannya BI sudah siap untuk membagi beban sesuai juga kemampuan neraca keuangan BI,” ungkap Perry.