Jusuf Hamka Sebut Sistem MLFF Bisa Buat 70 Persen Pekerja Tol Kena PHK

20 Juni 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka, memberikan keterangan kepada wartawan usai mendatangi kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka, memberikan keterangan kepada wartawan usai mendatangi kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka, mengatakan sistem bayar tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) bila diterapkan di Indonesia berpotensi membuat 70 persen atau 700 pekerja kena PHK. Meski begitu, bos jalan tol ini mengaku siap menampung mereka di anak usahanya.
ADVERTISEMENT
"Penerapan MLFF itu tenaga kerja bisa berkurang sampai 70 persen. Ini kasihan, harus dipikirkan. Karena kan kita padat karya di gardu-gardu tol," kata Jusuf Hamka saat berbincang dengan kumparan di kantornya, Jakarta, Kamis (20/6).
Kementerian PUPR sendiri menargetkan MLFF bisa diimplementasikan tahun 2024 ini, namun dilakukan bertahap dengan sistem Single Lane Free Flow (SLFF). Sementara untuk payung hukumnya, Presiden Jokowi sudah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol.
Jusuf bilang, sebenarnya pemangkasan tenaga kerja sudah terlihat ketika peralihan sistem bayar tol menjadi cashless menggunakan e-money. Jumlahnya akan bertambah bila MLFF diterapkan.
"Kemarin saja dengan pakai e-money cashless kita bisa kurang 40 persen. Dari yang ada (sisanya) bisa (berkurang) 70 persen. Kasihan karyawan-karyawan ini," kata dia.
ADVERTISEMENT
Jusuf sudah menyampaikan kekhawatirannya kepada PUPR. Dirinya juga memahami ada dilema, bahwa penerapan MLFF memang bisa mengurai kemacetan di pintu tol dengan konsekuensi ada PHK.
"Kemarin saya bicara sama teman-teman anak perusahaan supaya kita buka satu anak usaha yang bisa serap tenaga-tenaga yang ketika MLFF jadi, itu tenaga kerja 70 persen kurang lebih 700 orang tenaga kita harus bisa dimanfaatkan. Nah kita ada anak perusahaan di bidang kontraktor," kata dia.
"Saya bilang, coba deh bikin kontraktor perumahan. Semua anak-anak (pekerja terdampak) diarahkan ke sana," sambung dia.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan MLFF bisa diterapkan tahun ini dengan sistem SLFF terlebih dahulu.
"Saya berharap dan yakin MLFF ini akan diimplementasikan tahun ini. Tapi mungkin tidak langsung MLFF tapi SLFF dulu," kata Basuki dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Selasa (28/5).
ADVERTISEMENT