Jusuf Kalla Soal RI Doyan Impor Beras dan Sapi: Kita Butuh Inovasi

28 Agustus 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memandang teknologi pada dasarnya diciptakan untuk memudahkan aktivitas manusia. Misalnya di sektor pertanian, teknologi diperlukan untuk meningkatkan hasil panen.
ADVERTISEMENT
JK menilai meskipun Indonesia adalah negeri agraris namun ada beberapa komoditas pokok justru rutin diimpor. Misalnya beras dan sapi hidup.
“Kita mempunyai banyak kesempatan untuk berinovasi, kita kadang kala mengimpor beras artinya inovasi di bidang pangan masih kita butuhkan, kita impor sapi, daging, berarti inovasi di bidang peternakan kita butuhkan. Tapi tentu juga kita penuh persaingan dan perdagangan manufacturing,” ungkap JK saat sambutan di puncak acara Harteknas 24 di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/8).
Sejumlah pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal di Pelabuhan Indah Kiat, di Merak, Cilegon, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
JK menambahkan teknologi juga perlu dikomersialkan agar berguna bagi orang banyak. Jika hanya jadi koleksi atau aset negara, maka tidak banyak berguna bagi orang banyak.
“Maka kerja sama suatu inovasi hanya bisa bermakna apabila dapat dikomersialkan, kalau inovasi itu tidak bisa komersialkan dipasarkan itu hanya untuk memenuhi lemari-lemari buku tempat kita menulisnya," sebut JK.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, Indonesia masih rutin mengimpor beras. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) volume impor beras Indonesia periode Januari-November 2018 seberat 2,2 juta ton dengan nilai mencapai USD 1,02 miliar. Hal yang sama juga berlaku pada sapi di mana Indonesia masih rutin mengimpor sapi bakalan hingga daging sapi beku terutama dari Australia.