Jutaan Keluarga Miskin di Jabar Mulai Terima Bantuan Beras hingga Telur Ayam

Pengecekan stok beras di Bulog Jabar pada Selasa (6/6). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional menyalurkan cadangan pangan untuk 4.427.706 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan 410.691 Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang ada di Jawa Barat. Cadangan pangan itu disalurkan dalam rangka antisipasi krisis pangan dan penanganan stunting.

Perum Bulog ditugaskan secara khusus untuk memastikan ketersediaan cadangan pangan berupa komoditas beras, sedangkan ketersediaan komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras ditugaskan pada ID Food. Sementara, PT Pos Indonesia diberi tugas untuk menyalurkan bantuan pangan kepada penerima.

"Ini merupakan penyaluran dari cadangan pangan pemerintah yang diperuntukkan dalam rangka antisipasi, mitigasi dan atau pelaksanaan penanggulangan kekurangan pangan yang dapat berdampak terjadinya krisis pangan dan gizi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pemprov Jabar, M. Arifin Soedjayana, ketika ditemui pada Selasa (6/6).

Dalam proses penyaluran kepada para penerima, sambung Arifin, Pemprov Jabar bertindak selaku pihak yang mengkoordinasikan antar instansi terkait agar penyaluran berjalan lancar. Adapun proses penyaluran kepada masyarakat dibagi ke dalam tiga tahapan yang dimulai sejak bulan April.

Pengecekan stok beras di Bulog Jabar pada Selasa (6/6). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

"Rencana penyaluran sebanyak tiga kali yaitu tadinya adalah Maret, April, Mei kemudian karena penugasan itu baru disampaikan di akhir Maret, kita lakukan di April, Mei dan Juni," ucap dia.

Untuk komoditas beras, menurut Arifin, tahap satu penyalurannya dipastikan sudah mencapai angka 100 persen. Sementara itu, tahap kedua, baru berada pada angka 98 persen. Kemungkinan, tahap kedua penyaluran akan rampung dalam satu atau dua hari ke depan. Jika sudah rampung, maka penyaluran akan dilanjutkan ke tahap tiga.

"Pertanggal 5 Juni 2023 tahap 1 sudah terlaksana penyaluran 100 persen dari Perum Bulog Wilayah Jabar dan 100 persen salur dari PT Pos Indonesia kepada KPM," papar dia.

Sementara untuk komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras, kata Arifin, penyalurannya belum mencapai angka 100 persen. Masih terdapat sekitar 410 KRS yang belum menerima bantuan. Diharapkan, penyaluran dapat rampung secepatnya agar masyarakat yang berisiko stunting tak menunggu terlalu lama.

"Untuk yang keluarga berisiko stunting yaitu untuk komoditas daging ayam beras dan telur ayam ini ada sekitar 410.691 KRS," jelas dia.

Sejauh ini, Arifin memastikan, tak ada kendala terkait dengan pendataan penyaluran bantuan serta kualitas pangan yang telah disalurkan. Jika ada kendala terkait dengan kualitas, alangkah lebih baik dilaporkan langsung ke instansi terkait.

Hal senada dikatakan oleh Executive Vice President PT Pos Indonesia Regional III Bandung, Fahdian Yunardi Hasibuan. Dia meminta pada masyarakat agar langsung melapor ke PT Pos terdekat bila ada kerusakan, jangan malah mengadu di media sosial.

"Dalam pengangkutan itu pasti ada risiko, pasti kita ganti. Kita juga biasanya menyediakan stok pengganti kok. Ngadunya jangan ke Facebook, ngadunya ke kantor pos supaya cepet kita ganti," kata dia.

Di sisi lain, Fahdian juga meminta kepada masyarakat yang belum menerima bantuan tapi sudah terdata agar bersabar menunggu giliran. Pihaknya menargetkan penyaluran bantuan dapat seluruhnya rampung pada tanggal 20 Juni 2023 mendatang.

"Yang belum dapat giliran, bersabar menunggu giliran," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Bulog Jabar, Muhammad Attar Rizal, menyatakan total 65 ribu ton beras disiapkan oleh Perum Bulog untuk percepatan program tersebut. Ketersediaan beras cadangan pun mencukupi untuk dua bulan ke depan apabila terjadi perpanjangan program.

"Kami sudah siapkan 10 kilogram tiap KPM. Untuk penyaluran tahap 3 sesuai permintaan pihak Pemprov Jabar Insya Allah selesai disalurkan sebelum Idul Adha. Bulog akan komitmen," kata dia.