Kabar Baik, Harga Pertalite dan Solar Tidak Naik di Juli 2024

30 Juni 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke sepeda motor konsumen di SPBU Imam Bonjol, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2022). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke sepeda motor konsumen di SPBU Imam Bonjol, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2022). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar baik bagi masyarakat. Pemerintah memastikan harga BBM subsidi atau Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), yakni Pertalite dan solar, tidak naik di Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dipastikan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi. Namun demikian, pihaknya belum dapat memastikan mengenai harga BBM nonsubsidi.
"Pertalite yang JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) belum disesuaikan, seperti solar. Kalau Pertamax Cs mungkin," ujar Agus seperti dikutip dari Antara, Minggu (30/6).
Agus mengatakan, harga BBM nonsubsidi akan ditentukan oleh PT Pertamina (Persero). “Sampai saat ini belum disesuaikan, kalau BBM umum nonsubsidi (Pertamax series dan Dex series) ditetapkan oleh badan usaha, sepanjang dalam kisaran harga formulasinya," katanya.
Lebih lanjut menurut Agus, sejauh ini Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP) cenderung stagnan. Meskipun, tetap ada beban berat yang berasal dari nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.
ADVERTISEMENT
"Kalau harga minyak ICP masih stagnan, namun yang berat kursnya," katanya.
Nilai tukar Dolar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) sampai 27 Juni 2024 berada di level Rp 16.324. Sementara, untuk ICP sampai 27 Juni 2024 berada di level USD 79,12 per barel.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah sudah menyerahkan keputusan penyesuaian harga BBM nonsubsidi kepada Pertamina.
"Itu kan nonsubsidi. Dia mau naik juga melihat ininya masyarakat, daya beli masyarakat," imbuhnya.
Kendati begitu, Arifin mengakui harga keekonomian BBM bersubsidi, baik Pertalite maupun Solar, memang lebih tinggi dari harga jual saat ini. Berkat subsidi, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan bahan bakar lebih terjangkau.
ADVERTISEMENT
"Ya naik dong (keekonomiannya), kan harga minyaknya naik," tutur dia.