Kabar dari Wall Street: Angka Pengangguran AS Meningkat, Saham Airbnb Melonjak

11 Desember 2020 7:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) Foto:  REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis. Klaim pengangguran secara mingguan di AS menunjukkan kenaikan, di luar proyeksi sejumlah ekonom.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (11/12), Dow Jones Industrial Average turun 69,55 poin atau 0,23 persen menjadi 29.999,26, indeks S&P 500 kehilangan 4,72 poin atau 0,13 persen menjadi 3.668,1. Sementara Nasdaq bertambah 66,86 poin atau 0,54 persen menjadi 12.405,81.
Klaim pengangguran mingguan melonjak 137.000 menjadi 853.000 orang di Desember, jauh di atas ekspektasi ekonom sebanyak 725.000. Klaim pengangguran ini merupakan level tertinggi sejak pertengahan September, menggarisbawahi perlunya langkah-langkah stimulus baru untuk mendorong perekonomian.
“Persaingan antara tingginya jumlah kasus COVID-19 dan kemunduran ekonomi, serta ketidakpastian paket stimulus corona menambah volatilitas saham,” kata Keith Buchanan, manajer portofolio senior di Global Investments di Atlanta.
Penginapan AirBnB Foto: Shutter Stock
Saham Airbnb Inc dibuka pada USD 146 dalam debut mereka, jauh di atas harga penawaran umum perdana (IPO) USD 68. Perusahaan penyewaan rumah ini mengumpulkan USD 3,5 miliar, dengan penutupan saham pada USD 144,71.
ADVERTISEMENT
Pemulihan pasar tenaga kerja yang goyah dan lonjakan infeksi COVID-19 baru-baru ini telah menambah tekanan pada pembuat kebijakan untuk membuat paket penyelamatan lain, karena sebagian besar bantuan keuangan pemerintah untuk warga AS maupun pelaku bisnis telah mengering.
Di satu sisi, pemungutan suara Senat AS sebagai langkah sementara untuk menjaga pemerintah tetap berjalan, bisa tergelincir ke tenggat waktu Jumat, kata Senat nomor dua Republik, John Thune. Langkah itu akan memberi anggota parlemen waktu untuk menyusun paket stimulus yang lebih besar, namun Ketua DPR Nancy Pelosi membuka kemungkinan pembicaraan dapat berlarut-larut hingga Natal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga belum memutuskan untuk menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer Inc sebagai penggunaan darurat. Beberapa pejabat mengatakan vaksinasi bisa dimulai secepatnya pada akhir pekan ini jika FDA menyetujui.
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS sebanyak 10,31 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 1,49 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.