Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kabar Mudik: Pelabuhan Merak Padat; Perputaran Uang Lebaran Diramal Rp 42 T
1 Mei 2022 9:27 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Animo masyarakat untuk melakukan mudik di tahun ini sangat tinggi, usai 2 tahun dilarang. Hal tersebut dapat dilihat dari padatnya sejumlah titik jalan yang dilewati pemudik termasuk antrean mengular di Pelabuhan Merak , Banten.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, banyaknya masyarakat yang pulang kampung tahun ini juga membuat ekonomi bergerak. Perputaran uang Lebaran yang diramal tembus Rp 42 triliun. Berikut kumparan rangkum, Minggu (1/5).
Motor Jadi Biang Kerok Kepadatan di Pelabuhan Merak
PT ASDP Ferry Indonesia (Persero) buka suara mengenai antrean pemudik yang membeludak di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4). Antrean tersebut dipenuhi oleh kendaraan roda 2, ternyata jumlahnya naik 22.237 persen dari H-3 Lebaran tahun 2021.
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin menjelaskan, antrean pemudik terjadi karena Pelabuhan Merak sudah memasuki puncak arus mudik mulai 28 April 2022 lalu. Sepeda motor berkontribusi besar atas antrean tersebut.
"Volume sepeda motor tinggi dan datang dalam waktu bersamaan. Prediksi puncak arus mudik mulai 28 April," ujar Shelvy saat dihubungi kumparan, Sabtu (30/4).
ADVERTISEMENT
Shelvy menunjukkan data harian jumlah angkutan Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, Lintas Merak-Bakauheni. Data terakhir tertanggal 29 April 2022 atau H-3 lebaran, menunjukkan total penumpang harian mencapai 155.812 orang, di mana mayoritas penumpang menggunakan kendaraan sebanyak 143.082 orang.
Sementara itu, total kendaraan mencapai 37.692 buah. Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 18.540 sekaligus kendaraan terbanyak di hari itu. Lalu roda empat sebanyak 17.452, bus sebanyak 767, dan truk 993 buah.
Data tersebut juga menampilkan perbandingan realisasi angkutan Lebaran ASDP di Pelabuhan Merak H-3 Lebaran 2022 dengan periode yang sama tahun 2019, 2020, dan 2021. Jika dibandingkan tahun 2021 saja, produksi kendaraan naik hingga 1.452 persen.
Persentase terbesar diraih oleh kendaraan roda dua yang naik hingga 22.237 persen dari H-3 Lebaran tahun 2021 yang hanya ada 83. Hal ini menjelaskan mengenai antrean panjang di Pelabuhan Merak didominasi oleh pemudik dengan kendaraan roda dua.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kendaraan roda 4 naik 1.897 persen, sementara bus naik 12.683 persen. Adapun jumlah kendaraan truk di H-3 Lebaran ini malah menurun sebesar 36 persen dari tahun lalu.
Walaupun jumlah pemudik dan kendaraan yang jauh lebih besar, kapal yang dioperasikan ASDP ketika H-3 Lebaran di Pelabuhan Merak juga meningkat 246 persen, yaitu ada 45 kapal yang beroperasi dengan jumlah trip sebanyak 126.
Sementara itu, realisasi kendaraan yang melintasi Pelabuhan Merak dari H-10 Lebaran hingga H-3 Lebaran yaitu 143.782 kendaraan, melonjak 250 persen dari periode yang sama di 2021. Jumlah kendaraan roda 2 tercatat 45.921 buah, sedangkan paling banyak kendaraan roda 4 yaitu 72.852.
Kadin: Perputaran Uang Selama Lebaran Diperkirakan Tembus Rp 42 Triliun
Perayaan Idul Fitri di Indonesia menjadi momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Perputaran uang terbesar di Indonesia terjadi pada momen ini, karena uang mengalir deras dari kota ke daerah tujuan mudik.
ADVERTISEMENT
Sarman memperkirakan total nilai perputaran tersebut dengan asumsi jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata-rata per keluarga 3 orang, maka jumlah yang mudik kurang lebih 28 juta keluarga. Apabila rata-rata per keluarga membawa minimal Rp 1 juta, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit 28 triliun.
"Jika membawa rata-rata Rp 1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran di kisaran Rp 42 triliun," ujarnya.
Sarman menyebut uang yang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan Idul Fitri sebesar Rp 175,2 triliun yang meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021. Dari total tersebut, sekitar 58 persen mengalir paling banyak di Pulau Jawa, disusul wilayah Indonesia lainnya.
ADVERTISEMENT
"Perputaran uang Lebaran yang sangat besar ini akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7 persen," paparnya.
Sarman menyebut tingginya animo mudik ini akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Sektor industri transportasi seperti diperkirakan akan mengalami peningkatan omzet yang signifikan.
Dalam perjalanan mudik baik dengan memakai kendaraan pribadi, motor dan angkutan umum akan berdampak pada sektor usaha restoran, warung makan, oleh-oleh khas daerah, kebutuhan BBM, tiket tol dan tiket penyeberangan yang ke wilayah Sumatera. Sedangkan sektor usaha di daerah tujuan mudik akan berdampak pada tujuan destinasi wisata, fashion/ baju muslim, UMKM setempat, kuliner, suvenir, hotel, kafe, rental, dan lain lain.
ADVERTISEMENT