Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memilih tiga karya desain untuk pembangunan ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN). Nantinya, desain itu akan dipakai sebagai dasar Detail Engineering Design (DED) IKN baru.
ADVERTISEMENT
Berikut fakta-fakta pembangunan desain ibu kota baru :
3 Desain Ini Akan Jadi Dasar Pembangunan di Ibu Kota Baru
Ada tiga peserta yang memenangi sayembara desain ibu kota baru. Juara I diraih oleh desain Nagara Rimba Nusa, juara II diraih oleh The Infinite City, juara III diraih oleh Kota Seribu Galur.
Sayembara yang dimulai 3 Oktober 2019 itu diikuti oleh 755 peserta, baik dalam maupun luar negeri. Sementara jurinya yakni Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi, hingga Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga, nantinya 3 besar sayembara ini akan dikolaborasikan untuk menajamkan desain IKN. Rencananya pada Januari 2020, ketiga besar ini akan diajak survei lapangan.
ADVERTISEMENT
“Iya, tujuannya untuk menyusun desain yang lebih rinci,” ujarnya kepada kumparan.
Pembangunan Awal Akan Dilakukan Pada Kuartal IV 2020
Danis Sumadilaga mengungkapkan, sayembara desain ini merupakan tahap awal dari pembangunan ibu kota baru. Desain ini pada semester I 2020 akan dipertajam untuk dijadikan DED.
“Tahun depan kita harapkan juga Undang-Undang (UU) Pemindahan Ibu Kota sudah keluar,” katanya kepada kumparan.
Sementara saat disinggung mengenai awal pembangunan, dia menyebut groundbreaking ditargetkan bisa terlaksana kuartal IV 2020. Pada tahap awal, pembangunan yang dilakukan masih sebatas infrastruktur dasar.
Pembangunan Infrastruktur Dasar Butuh Rp 256 Triliun
Danis Sumadilaga menyebut selama 2020-2024, Kementerian PUPR membutuhkan anggaran Rp 256 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar, meliputi jalan dan jembatan, sumber daya air, permukiman serta perumahan.
ADVERTISEMENT
Danis merinci dari anggaran itu, pembangunan infrastruktur sumber daya air membutuhkan Rp 9,98 triliun, jalan dan jembatan membutuhkan Rp 5,5 triliun, permukiman membutuhkan Rp 24,82 triliun, serta perumahan membutuhkan Rp 215,4 triliun.
Dilihat dari sisi waktu, anggaran yang dibutuhkan tahun 2020 sebesar Rp 900 miliar, tahun 2021 membutuhkan Rp 51,7 triliun, tahun 2022 membutuhkan Rp 76,9 triliun, tahun 2023 membutuhkan Rp 98,2 triliun serta tahun 2024 membutuhkan Rp 28,8 triliun.
"Di awal memang anggarannya sedikit karena belum mulai pembangunan masif. Tapi akan banyak di 2021-2024," tegas Danis.
Dia menjelaskan, pada tahun 2019-2021, pihaknya melakukan perancangan kawasan ibu kota baru. Sementara 2019-2023 dilakukan pembangunan infrastruktur PUPR, serta rentang 2020-2023 dilakukan pembangunan bangunan khusus.
ADVERTISEMENT
"Di tahun 2024 mulai dilakukan proses pemindahan ibu kota negara secara bertahap. Kawasan pendukung kemudian secara paralel dibangun," katanya.
Jalan hingga Bendungan Ibu Kota Baru Dipastikan Mulai Dibangun di 2020
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pada pekan depan pemenang sayembara desain IKN akan diajak ke lokasi ibu kota baru . Tujuannya untuk mendetailkan desain dengan kondisi di lapangan.
"Minggu depan saya bawa ke lapangan untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan," katanya saat ditemui di kawasan Widya Chandra, SCBD, Jakarta, Rabu (25/12).
Dia menjelaskan pada tahun depan, pembangunan yang akan dimulai ialah jalan, bendungan, hingga jembatan. Sebenarnya desainnya saat ini sudah ada, namun desain itu masih harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
"Kuartal IV bisa kita mulai dengan pembangunan, terutama jalan, bendungan, dan dasar-dasarnya. Itu dibawa ke lapangan untuk bisa di-fixed-kan," jelas Basuki.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk desain gedung dan bangunan, menurut dia akan dilakukan sayembara ulang, terutama desain istana, gedung eksekutif, dan legislatif. Namun Basuki belum bisa memastikan waktu penyelenggaraannya.
"Kalau bangunan mungkin akan sayembara, misalnya istana yang iKonik itu. Istana, DPR, MPR, MA," ucapnya.
Basuki menambahkan, nantinya desain yang akan dipakai di ibu kota baru adalah gabungan dari tiga rancangan pemenang sehingga mendapatkan hasil terbaik. Sebab setiap desain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.