Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) kini memiliki investor yang menjadi pemegang saham pengendali baru. Bank asal Korea Selatan, Kookmin Bank, tercatat memegang saham Bank Bukopin sebanyak 32 persen.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan sajikan fakta-fakta terbaru Bank Bukopin:
Kookmin Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Bank Bukopin
Status tersebut resmi setelah Bukopin menerbitkan sebanyak 4,66 miliar saham baru dan telah dilakukan pencatatan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penerbitan saham baru dari emiten berkode BBKP itu merupakan upaya penambahan modal melalui mekanisme rights issue. Selama setahun terakhir, Bukopin memang mengalami penurunan modal perusahaan.
Kepada kumparan, Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan Achmad Purwantono, mengaku bahwa Bank Asal Korea Selatan itu kini tercatat memegang saham Bank Bukopin sebanyak 32 persen.
"Dalam asumsi yang kami buat sesuai dengan proses PUT V ini, komposisi sementara Kookmin resmi sebagai PSP dan memiliki komposisi saham 32,5 persen," jelas Rivan dalam wawancara khusus bersama kumparan di Plataran Dharmawangsa Jakarta, Rabu (29/7).
Untuk penetapan Kookmin Bank sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) itu masih akan menunggu penetapan di RUPSLB pada Agustus mendatang, serta pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kookmin Bank tercatat menguasai 21,99 persen saham Bukopin. Sedangkan Bosowa Corporindo sebesar 23,39 persen, pemerintah 8,92 persen, serta 40,56 persen sisanya saham publik.
Dengan adanya perubahan komposisi saham Kookmin, saat ini nilai saham Bosowa Corporindo masih tetap 23 persen. Sedangkan saham pemerintah mengalami perubahan menjadi 6,3 persen.
Bukopin Kantongi Dana Segar Rp 838 Miliar
Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) untuk penambahan modal bank berkode BBKP itu telah rampung. Sebanyak 4,66 miliar saham baru Bukopin itu habis diborong investor dan menempatkan KB Kookmin Bank, bank terbesar asal Korea Selatan sebagai pemegang saham terbesar.
Sebanyak 4,66 miliar saham Bank Bukopin diserap investor melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Kookmin Bank menyerap sekitar 2,97 miliar lembar saham baru selama masa perdagangan dan pemesanan tambahan HMETD. Sementara itu Bosowa Corporindo yang juga melaksanakan porsi HMETD-nya menyerap 1,09 miliar lembar saham.
ADVERTISEMENT
Menurut data Biro Administrasi Efek yang menjadi partner Bukopin, Datindo Entrycom, selain melaksanakan HMETD yang menjadi porsinya, beberapa pemegang saham melakukan pemesanan saham tambahan. Hal ini membuat kelebihan nominal pemesanan (oversubscribe) hingga 2 kali lipat.
Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan Purwantono, mengatakan bahwa adanya kelebihan pemesanan pada PUT V ini menunjukkan minat yang tinggi dari pemegang saham.
“PUT V ini juga menjadi sejarah baru buat Bank Bukopin. Minat pemegang saham publik sangat luar biasa, mencapai 24 persen dari total porsi saham publik berhasil ditransaksikan di PUT V,” ujarnya.
Dengan selesainya PUT V ini Bank Bukopin mendapat tambahan modal baru senilai Rp 838 miliar.
Tetap Fokus ke UMKM
Kendati kendali pemilikan perusahaan kemudian dipegang oleh bank dari luar negeri, Rivan memastikan tidak akan ada perubahan terhadap bisnis di Bank Bukopin. Ia menegaskan, UMKM bakal tetap jadi segmentasi utama bank swasta ini.
ADVERTISEMENT
Ia menyatakan, antara Kookmin Bank dan Bukopin memiliki kecocokan dari segi segmentasi pasar mereka. Dalam melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, ada kecenderungan bank-bank yang dipilih Kookmin merupakan perbankan yang notabene bergerak di sektor ritel dan UMKM.
"Artinya Kookmin juga menyatakan bahwa kita akan fokus ke sana. Kookmin akan membawa Bank Bukopin tetap fokus kepada UMKM maupun microfinance," jelas Rivan.
Adapun yang akan menjadi berbeda nantinya, lanjut Rivan, justru adalah bakal makin berkembangnya teknologi di Bukopin. Masuknya Kookmin sebagai pemegang saham utama, membuatnya optimistis memberi dampak baik bagi bank yang kini tengah mengalami masalah penurunan modal itu.
Tingkatkan Kepercayaan Nasabah
Beralihnya kepemilikan saham terbesar di Bukopin ke Kookmin Bank, kemudian memunculkan paradigma penguasaan bank asing terhadap perbankan nasional menguat. Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal menyebabkan menurunnya kepercayaan nasabah.
ADVERTISEMENT
Rivan menepis kekhawatiran tersebut. Bahkan sebaliknya, Rivan justru menilai langkah tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah.
Dia optimistis kepercayaan masyarakat terhadap Bukopin semakin membaik, mengingat bank yang menjadi pemegang saham pengendali ini memiliki aset yang tidak sedikit.
"Jadi salah satu faktor utama yang membuat keyakinan nasabah adalah ini PSP-nya siapa. Bahwa pemegang saham pengendali ini bukan perusahaan kecil, perusahaan yang aset finansial grupnya hampir 9.500," jelas Rivan.
Rivan juga meyakini hal pertama yang dilihat nasabah bukan soal apakah saham bank tersebut dikuasai asing atau nasional, melainkan sejauh apa kontribusi perbankan itu membantu masyarakat.
Selama segmentasi pasar Bank Bukopin yang masih lebih banyak menyasar UMKM, dia yakin hal itu akan membuat perusahaan tetap dipercaya masyarakat.
ADVERTISEMENT