Kabar Terbaru Freeport: Punya Direktur Asli Papua hingga Setoran Rp 273 Triliun

20 Februari 2020 7:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Freeport Indonesia Foto: Antara/M. Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
PT Freeport Indonesia Foto: Antara/M. Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali mendapat perhatian. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada orang Papua asli yang menjadi Direktur Freeport.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Freeport yang sudah ada sejak puluhan tahun di Indonesia, tercatat telah menyetorkan ratusan triliun ke pemerintah Indonesia. Berikut kumparan rangkum, Kamis (20/2):

Claus Wamafma, Putra Papua yang Jadi Direktur Freeport

PTFI punya direksi baru asli dari Papua. Dia adalah Claus Wamafma, pria kelahiran Manokwari 47 tahun lalu.
Claus diangkat menjadi Direktur Pengembangan Masyarakat PTFI oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTFI pada 7 Februari 2020.
Claus yang ikut rapat perdana dengan Komisi VII DPR RI menceritakan, dirinya sudah dikontak oleh Kementerian BUMN sejak awal tahun ini.
"Ada prosesnya, sejak awal tahun ini sudah berproses (menjalani berbagai tes untuk menjadi direktur)," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2).
Direktur PT Freeport Indonesia yang baru, Claus Wamafma, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Claus Wamafma bukan orang baru di PTFI. Dia berkarier dari bawah di salah satu perusahaan tambang emas terbesar dunia ini sejak 21 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Saat tawaran menjadi Direktur PT Freeport Indonesia datang, dia pun sempat tak percaya kesempatan itu datang kepadanya. Tawaran tersebut diambil dan Claus menjalani serangkaian tes.
"Saya kan kerja di site, kemudian diminta berproses, saya kira normal. Lalu ditunjuk mewakili MIND ID di PTFI ya sesuatu yang tadinya tidak terpikir karena kami 20 tahun bekerja di PTFI. Ini sesuatu yang baik buat saya kira buat karyawan nasional untuk ambil porsi di level direksi," ucapnya.

Di Depan DPR, Tony Wenas Pamer Ada Putra Asli Papua Jadi Direktur Freeport

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memboyong langsung bawahannya yang baru, Claus Wamafma, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (DPRU) Komisi VII DPR RI hari ini, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
Saat menjelaskan porsi tenaga kerja PT Freeport Indonesia di hadapan pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI, Tony memperkenalkan Claus sebagai orang Papua asli yang berhasil menduduki jabatan Direksi PTFI. Dia pun bangga pada Claus.
"Kami juga punya satu direktur baru asli Papua, Pak Claus Wamafma yang buktikan orang Papua juga mampu. Kita perlu bangga," kata dia di Gedung Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2).

Banyak Putra-putri Papua yang Bagus, Freeport Membuka Kesempatan

Usai rapat dengan Komisi VII DPR RI, Claus mengatakan, penunjukannya sebagai Direktur PT Freeport Indonesia menunjukkan bahwa putra-putri Papua sebenarnya mampu mengelola perusahaan tambang besar di tanah kelahirannya sendiri. Dia bilang, banyak putra-putri Papua yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Saya optimistis melihatnya. Hari ini banyak anak Papua dengan latar pendidikan luar biasa," kata Claus Wamafma di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2).
Pengolahan mineral PT Freeport. Foto: Antara
Baiknya kualitas putra-putri Papua, menurut dia, salah satunya didongkrak oleh berbagai pelatihan yang dibuka PT Freeport Indonesia. Tak hanya itu, PT Freeport Indonesia juga menurutnya membuka banyak kesempatan bagi putra-putri Papua bekerja di sana.
"Banyak yang bagus (anak-anak Papua). Jadi di PTFI ini ada kesempatan teman-teman asli Papua tentu lewat proses. Banyak lah saat ini (orang asli Papua) yang sampai jajaran menengah atas dan level eksekutifnya tadi ada 10 orang dan manajernya (orang Papua) ada 40 orang hari ini, 45 lah," ucapnya.

Freeport Setor Rp 273 Triliun ke Pemerintah Indonesia Sejak 1992

PTFI sudah menambang emas dan tembaga di Papua sejak 5 dekade lalu. Dimulai dari Tambang Erstberg dan kemudian Tambang Grasberg. Di Grasberg, Freeport telah melakukan kegiatan pertambangan sejak 1991 alias sudah 29 tahun.
ADVERTISEMENT
Seberapa besar kontribusi Freeport terhadap perekonomian Indonesia?
Dikutip kumparan dari data yang dipaparkan ke Komisi VII DPR RI pada Rabu (19/2), Freeport menyebut pemerintah Indonesia telah menerima 59 persen manfaat langsung dari operasi Freeport. Pajak-pajak, royalti, dan dividen yang dibayar Freeport kepada pemerintah Indonesia sejak 1992 mencapai USD 19,5 miliar atau setara dengan Rp 273 triliun (dengan asumsi kurs dolar Rp 14.000).
Lokasi tambang Freeport di Papua Foto: Reuters
Freeport mengaku hanya menerima USD 13,5 miliar atau 41 persen dari hasil penambangan bijih tembaga, emas, dan perak di Grasberg sejak 1991.
Dari total setoran ke negara sebesar USD 19,5 miliar itu, USD 1,6 miliar berasal dari dividen, USD 2,332 miliar dari royalti, dan pajak serta pungutan lainnya USD 15,582 miliar. Pajak dan pungutan yang dimaksud meliputi PPh Badan, PPN, PBB, Iuran tetap, Pajak Karyawan, PDRB, Bea Masuk, Pajak dan Retribusi Daerah.
ADVERTISEMENT
Freeport juga mengklaim berkontribusi sebesar USD 41,9 miliar atau Rp 586,6 triliun terhadap perekonomian Indonesia dari pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investasi dalam negeri.