Kabar Terbaru Kereta Cepat: Ditarget Rampung Akhir 2022, Diguyur APBN Rp 4,3 T

9 November 2021 7:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi proyek jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi proyek jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal diguyur tambahan modal dari negara melalui APBN. Hal tersebut dipastikan Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (8/11).
ADVERTISEMENT
Tambahan dana lewat skema Penyertaan Modal Negara (PMN) ini diambil dari Sisa Lebih Anggaran (SAL) tahun 2021. Dari total Rp 20,1 triliun sisa anggaran, Rp 6,9 triliun dikucurkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Kucuran dana tersebut diberikan untuk kelanjutan pembangunan LRT Jabodebek dan KCJB. Adapun anggaran tambahan untuk kebutuhan cost overrun LRT Jabodebek yakni sebesar Rp 2,6 triliun.
"Untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung kebutuhan pemenuhan base ekuitas sebesar Rp 4,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam rapat yang disiarkan virtual, Senin (8/11).
Sri Mulyani menjelaskan, semestinya pemenuhan kekurangan anggaran dipenuhi oleh KAI lantaran proyek KCJB menggunakan skema business to business. Sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan KAI lantaran keuangan perseroan terpuruk akibat pandemi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Merebaknya pandemi COVID-19 membuat perusahaan mengalami penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan. Atas dasar itu, pemerintah melakukan intervensi melalui PMN. "Sehingga pemerintah memasukkan Rp 4,3 triliun di dalam PT KAI dalam rangka memenuhi base ekuitas awal penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung," ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT

Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa beroperasi di akhir 2022.
Kata Dwiyana, saat ini proyek KCJB terus dikebut. Pihaknya memanfaatkan mesin Girder Launcher yang berfungsi untuk menyusun dan memasang girder box atau balok-balok beton satu per satu, untuk menyusun struktur jembatan lintasan KCJB.
"Girder Launcher merupakan teknologi yang berperan penting dalam kelancaran percepatan pembangunan KCJB yang ditargetkan beroperasi di akhir 2022," ujar Dwiyana dalam keterangan resmi, Sabtu (6/11).
Lokasi proyek jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
Dia menyebut, proses instalasi girder box itu tak akan mengganggu lalu-lintas sekitarnya. Dwiyana juga menuturkan bahwa efisiensi pengerjaan menjadi fokus pembangunan KCJB.
“Karena lokasinya yang berada di lokasi padat dan ramai, efisiensi pengerjaan menjadi fokus yang sangat penting. Jadi proses instalasi girder box dengan girder launcher ini tidak akan berdampak besar pada lalu lintas di sekitarnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, progres pembangunan proyek KCJB sudah mencapai 79 persen. Dengan target operasional KCJB yang ditetapkan pada akhir 2022, KCIC terus melakukan percepatan pembangunan di seluruh titik konstruksi secara komprehensif, termasuk pemasangan girder box untuk seluruh struktur layang (elevated) yang berada di trase KCJB.
Selain itu, 4 stasiun untuk kebutuhan operasional KCJB yang terdiri dari Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar pun terus dikebut pembangunannya. Termasuk di dalamnya fasilitas-fasilitas untuk mengintegrasikan KCJB dengan transportasi publik lainnya agar semakin terkoneksi dengan wilayah strategis di sekitar stasiun, seperti perumahan, kawasan komersial, perkantoran, hingga pariwisata.