Kabar Terbaru MRT Jakarta: Raup Laba Rp 60 M hingga Mau IPO di 2022

28 November 2019 8:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta MRT memasuki Stasiun Fatmawati, Jakarta.  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kereta MRT memasuki Stasiun Fatmawati, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Meski baru beroperasi komersial sejak 1 April 2019, PT MRT Jakarta sudah mencatatkan kinerja yang baik. BUMD Pemprov DKI Jakarta itu sudah meraup laba bersih sekitar Rp 60 miliar di bulan kedelapan beroperasi.
ADVERTISEMENT
Rinciannya yakni penerimaan yang diperoleh mencapai Rp 1 triliun, sementara pengeluarannya Rp 940 miliar. Adapun pendapatan MRT Jakarta terbesar berasal dari subsidi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 560 miliar. Sedangkan pengeluaran MRT Jakarta digunakan untuk perawatan sarana dan prasarana hingga biaya operasional.
“Selama 9 bulan MRT operasi yang kita keluarkan mencapai Rp 940 miliar. Jadi Rp 1 triliun pendapatan, Rp 940 miliar pengeluaran. Sehingga kita dapat laba bersih sekitar Rp 60 miliar sampai Rp 70 miliar,” kata Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11).
Ada banyak info terbaru lainnya mengenai MRT Jakarta. Berikut kumparan rangkum, Kamis (28/11):
1. Targetkan IPO di 2022
PT MRT Jakarta menarget dapat meraup laba bersih mencapai Rp 60 miliar hingga akhir tahun 2019. Namun ke depannya, pendapatan MRT Jakarta akan diupayakan terus naik dengan menambah lini pendapatan baru.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar menargetkan ketika pendapatan terus meningkat, perusahaannya dapat melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Di 2021 kita mulai bayar dividen. 2022 kalau 3 tahun berturut-turut keuangan kita seperti ini (untung), kita bisa IPO,” ungkap William.
Namun, dia belum bisa memproyeksikan berapa lembar saham yang bakal dijual. William mengaku saat ini masih menggodok rencana tersebut bersama pihak-pihak terkait.
Meski begitu, William merasa dengan IPO bisa membuat MRT Jakarta menjadi perusahaan yang sehat. Dia menganggap dengan dimiliki publik membuat MRT Jakarta lebih terbuka pengelolaannya.
“Publik bisa investasi, indikator itu ada. Kalau 3 tahun progresnya naik kenapa enggak kita kasih ke publik, kalau dengan situasi yang positif saat ini ya bagus,” terang William.
Kereta MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
2. Penumpang MRT Jakarta di Atas Ekspektasi
ADVERTISEMENT
Penumpang MRT Jakarta terus mengalami peningkatan sejak pertama kali beroperasi secara komersial pada April 2019. Untuk tahun ini sebenarnya MRT Jakarta hanya ditargetkan mengangkut 65.000 penumpang setiap harinya.
Namun, saat ini jumlah penumpang MRT Jakarta sudah melebihi target awal. Direktur Utama MRT Jakarta William Syahbandar memaparkan data jumlah pengguna MRT sudah mencapai 19,99 juta orang. Ia lalu membulatkan angkanya menjadi 20 juta penumpang.
“Hari ini sampai 26 November (jumlah penumpang) sudah hampir 20 juta yang naik,” kata William.
Sementara rata-rata penumpang per hari tertinggi ada di angka 93.165 orang. Ke depan, diharapkannya jumlah rata-rata penumpang per hari bisa meningkat jadi 100.000 orang.
“Yang jelas yang kita bisa lihat sekarang ini adalah sejumlah lahan park and ride yang ada di luar yang itu selalu penuh kendaraan bermotor setiap hari, dan jumlah orang naik MRT yang tadinya tidak naik kendaraan transportasi publik itu juga naik,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
3. Naik MRT dan KRL Cukup Pakai 1 Kartu Mulai 2021
Integrasi moda transportasi sedang disiapkan oleh PT MRT Jakarta. Adanya integrasi itu membuat masyarakat yang ingin berpindah ke moda transportasi lainnya bisa dimudahkan.
Untuk mewujudkan integrasi itu, Direktur Utama MRT Jakarta William Syahbandar mengungkapkan bakal terus berkoordinasi dengan operator transportasi lainnya mulai dari TransJakarta, LRT Jakarta, sampai KCI.
“2020 kita dengan TransJakarta dan LRT. 2021 dengan KCI. Satu kartu di dalamnya. Jadi kita mau pakai sama persis. Jadi tidak ada perbedaan kartu MRT dengan KCI,” kata William di Kantor MRT, Jakarta, Rabu (27/11).
William mengakui tidak mudah dalam proses pengintegrasian satu tiket untuk semua moda transportasi di Jakarta. Meski begitu, ia menegaskan hal itu harus diwujudkan. Apalagi pihaknya juga sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia terkait tiket Multi Trip.
ADVERTISEMENT
“Kan KCI juga dapat izin dari Bank Indonesia dan persyaratan yang kita dapat ini adalah kita harus melakukan interoperabilitas dengan KCI,” ujar William.