Nyonya Meneer sudah tidak ada di Kimia Farma.

Kabar Vaksin Corona dari Kimia Farma: Akan Dipasarkan Online, Masih Uji Klinis

10 September 2020 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyonya Meneer sudah tidak ada di Kimia Farma. Foto: Kelik Wahyu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nyonya Meneer sudah tidak ada di Kimia Farma. Foto: Kelik Wahyu/kumparan
ADVERTISEMENT
Kimia Farma terus mematangkan rencana penyebaran vaksin corona di masyarakat. Perusahaan telah ditunjuk oleh pemerintah untuk bertanggung jawab dalam pendistribusian vaksin.
ADVERTISEMENT
Terbaru, perusahaan berencana mendistribusikan vaksin corona melalui aplikasi mobile. Artinya, masyarakat akan semakin mudah untuk mengakses vaksin virus.
“Rencananya distribusi vaksin akan masuk aplikasi mobil termasuk fitur aplikasi vaksin,” kata Direktur Operasional PT Kimia Farma Tbk Abdul Aziz melalui webinar bersama Pos Indonesia, Rabu (9/9).
Aziz mengatakan nanti pasien tinggal mengunduh aplikasi Kimia Farma, selanjutnya bisa langsung mendaftar kepada dokter-dokter yang memiliki surat izin distribusi vaksin.
“Bisa langsung terdaftar dokter praktik yang punya izin mendapatkan vaksin,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sejauh ini perusahaan siap untuk mendukung keberadaan vaksin melalui apotek-apotek yang tersebar di berbagai daerah. Untuk itu, perusahaan saat ini tengah merencanakan pendistribusian vaksin agar lebih praktis dan mudah.
Vaksin "Gam-COVID-Vac" yang dikembangkan oleh Gamaleya National Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund (RDIF), di Binnopharm perusahaan farmasi di Zelenograd, Rusia. Foto: RDIF/Handout via REUTERS
Pengembangan vaksin corona di Indonesia dilakukan dengan dua cara. Melalui pengembangan dalam negeri dan bekerja sama dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
Konsorsium Riset Nasional masih berupaya keras untuk menciptakan vaksin yang dikembangkan melalui virus khas Indonesia. Sementara kerja sama juga dilakukan dengan negara-negara seperti; China, Korea Selatan, UEA, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya.
Saat ini vaksin Sinovac asal China masih dalam proses uji klinis tahap 3 di Indonesia. Sebanyak 1.620 relawan akan melewati proses yang sudah dimulai pada 11 Agustus lalu di 6 titik di Bandung.
Ketua Tim Riset Uji Vaksin Sinovac dari FK Unpad, Prof Kusnandi Rusmil, mengatakan pihaknya telah menyuntikkan vaksin tersebut kepada kurang lebih 140 dari 1.620 relawan tersebut.
"Ada yang mendapat vaksin dan ada juga yang dapat plasebo. Saya enggak tahu yang mana yang dapat vaksin, yang mana yang dapat plasebo," kata Kusnandi, Jumat (28/8).
ADVERTISEMENT
Hasil uji coba yang baru terlihat 6 bulan terhitung saat vaksin atau plasebo disuntikkan. Kusnandi menjelaskan memang ada efek samping, tapi tidak sampai membahayakan para relawan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten