Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah menggagas program pembangunan 1.000 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya (Anin) Novyan Bakrie, menyatakan MBG bukan hanya program sosial, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan korporasi dan pemberdayaan daerah.
"MBG ini sangat penting. Kita ingin menggabungkan konsep korporasi yang detail dalam perhitungan biaya, dengan konsep pemberdayaan daerah,” ujar Anin dalam jumpa persnya di Kantor Tempo Scan, Jakarta, Selasa (13/5).
Sebagai langkah awal, Kadin telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG Gotong Royong menggandeng perusahaan Tempo Scan yang diketuai oleh Handojo S. Mulyadi.
Anin mengatakan, Satgas ini bakal menyusun buku panduan operasional, serta menggelar pelatihan dan sertifikasi bagi pengelola dapur SPPG di seluruh Indonesia.
Pelatihan mencakup aspek administrasi keuangan, perekrutan tenaga kerja, hingga keamanan pangan. Kadin juga menggandeng Kadin Institute dalam penyusunan kurikulum dan pelatihan.
Saat ini, Tempo Scan dan Kadin tengah merencanakan pilot project yang membangun SPPG di 16 lokasi lahan milik Tempo Scan. Berdasarkan survei yang dilakukan, ada potensi sekitar 628 sekolah dalam radius sekitar lokasi, dengan potensi jumlah penerima manfaat sekitar 245.000.
ADVERTISEMENT
Namun, sesuai pedoman Badan Gizi Nasional, maka setiap lokasi SPPG MBG Gotong Royong Kadin, yang dilakukan Tempo Scan hanya akan meng-cover maksimal 4.000 penerima manfaat. Sehingga potensi jumlah yang dapat dilayani oleh 16 titik lokasi adalah sekitar 64.000 penerima manfaat.
16 lokasi di antaranya Bandung, Depok, Surabaya, Jakarta Barat, Bekasi, Semarang, Batam, Medan, Pontianak, Manado, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tegal, dan Cirebon.
Anindya menambahkan, program ini tak sekadar kegiatan karitatif, tapi bagian dari transformasi sistem pangan nasional.
“Kita ingin SPPG ini bukan hanya memberi makan 80 juta anak, tapi juga menggerakkan 30 ribu dapur di seluruh pelosok tanah air, dengan pengelolaan dana yang mencapai Rp 170 triliun," lanjut Anin.
Rencananya, proyek percontohan akan diluncurkan secara resmi pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025.
ADVERTISEMENT
“Ini bukan asal coba-coba. Semua melalui pelatihan yang baik agar penyajian makanan benar-benar berkualitas dan tepat sasaran,” lanjutnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Anin berharap inisiatif ini dapat menjadi tonggak awal industrialisasi pangan berbasis agrikultur dan menginspirasi model pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan.