Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kadin Berharap Calon Menteri Prabowo Bisa Tingkatkan Produktivitas Industri
15 Oktober 2024 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil para calon menteri ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10). Terhitung ada 49 orang yang dipanggil Prabowo ke kediamannya kemarin, termasuk menteri di bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN ) Indonesia Sarman Simanjorang berharap tim ekonomi kabinet baru Prabowo-Gibran mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah tantangan global dengan memperkuat potensi ekonomi nasional.
"Dunia usaha merespon positif masuknya sejumlah Menteri lama yang akan bergabung dikabinet Prabowo-Gibran," ujar Sarman dalam keterangan resmi, Selasa (15/10).
Beberapa nama menteri lama yang memiliki potensi kuat untuk begabung di pemerintahan Prabowo antara lain: Erick Tohir, Bahlil Lahadali, Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Sakti Wahyu Trenggono,Tito Karnavian, Agus Gumiwang, Pratikno, Budi Gunadi Sadikin, dan Dito Ariotedjo.
Pelaku usaha berharap para menteri dapat bergerak cepat merespon dinamika ekonomi global dan nasional seperti antisipasi perlambatan perdagangan dan investasi lintas negara dan pergerakan modal antar Negara.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam negeri seperti pengendalian deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir, turunnya daya beli masyarakat,angka penganguran yang saat ini menembus 7,2 juta, penduduk miskin yang sampai bulan Maret 2024 diangka 9,03 persen setara 25,33 juta orang dan pertumbuhan ekonomi 2024 yang ditargetkan diangka 5 persen.
Kemduian target pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV 2024 diharapkan berada di angka 5 persen, mengingat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen dan kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen.
"Kebijakan Pemerintah Jokowi yang mewajibkan belanja Pemerintah dan BUMN mengutamakan produk dalam negeri agar dilanjutkan dan dipastikan, sehingga belanja negara tersebut akan berputar dalam negeri untuk meningkatkan produktivitas berbagai industri dan UMKM diseluruh Indonesia," kata Sarman.
ADVERTISEMENT
Menyikapi jumlah Kabinet yang demikian gemuk yang diperkirakan 46 pos Kementerian, menurut Sarman, selama itu merupakan kebutuhan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk mencapai visi dan misi yang akan ditetapkan, pelaku usaha dapat memahami.
"Dengan catatan jangan sampai memperpanjang mata rantai birokrasi yang memperlambat pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha. Dunia usaha berharap kabinet Probowo-Gibran adalah kabinet yang kompak, serasi, sevisi, searah dan jauh dari praktek korupsi," kata Sarman.