Kadin DKI Kerja Sama dengan JICA, Wujudkan Investasi & Perdagangan dengan Jepang

25 Januari 2025 19:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadin DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam acara Indonesia and Japan Thematic Business Networking Event di Hotel Sahid Jakarta, Jumat (24/1). Foto: Dok. Kadin
zoom-in-whitePerbesar
Kadin DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam acara Indonesia and Japan Thematic Business Networking Event di Hotel Sahid Jakarta, Jumat (24/1). Foto: Dok. Kadin
ADVERTISEMENT
Kadin DKI Jakarta berupaya meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan dengan Jepang, melalui kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi, Indonesia memiliki potensi bisnis yang besar yang meliputi sumber energi terbarukan (renewable energy) dan dekarbonisasi, downstream industry, logistics dan real estate development yang bisa digarap bersama JICA. JICA dibentuk pemerintah Jepang dalam membantu pembangunan di negara-negara berkembang.
"Kerja sama antara Indonesia-Jepang, nantinya lebih difokuskan kepada hilirisasi, kerja sama ini sudah mengarah kepada business to busines," jelas Diana dalam acara Indonesia and Japan Thematic Business Networking Event di Hotel Sahid Jakarta, Jumat (24/1).
Kadin DKI dan JICA akan menjajaki kerja sama di bidang perkebunan, pertanian serta pertambangan.
Untuk mewujudkan investasi dan perdagangan dengan Jepang melalui JICA, forum Indonesia and Japan Thematic Business Networking Event turut dihadiri 100 perusahaan serta sejumlah asosiasi di bawah naungan Kadin DKI yang berkorelasi dengan jenis usaha yang akan dikerjasamakan dengan JICA.
ADVERTISEMENT
Diana menyebut nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai sekitar 1 miliar dolar AS dan total nilai perdagangan antara Indonesia dan Jepang pada 2023 mencapai 40 miliar dolar AS.
Indonesia mengekspor bahan baku industri ke Jepang meliputi batu bara, minyak kelapa sawit, serta gas alam. Sementara Jepang mengekspor produk teknologi tinggi dan manufaktur ke Indonesia.
"Dengan pertemuan ini, saya berharap kedua belah pihak saling bertukar informasi, peluang dan tantangan bisnis di negara masing-masing. Bahkan bila memungkinkan lahir komitmen dan gagasan untuk membangun dan memberi kontribusi positif bagi masing-masing negara," pungkas Diana.