Kadin Gandeng BUMN Impor 4 Jenis Vaksin Corona, dari Moderna hingga Sputnik V

1 Maret 2021 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani jalani vaksinasi kedua di lingkungan istana kepresidenan pada Rabu (27/1).  Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani jalani vaksinasi kedua di lingkungan istana kepresidenan pada Rabu (27/1). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggandeng BUMN untuk mengimpor 4 jenis vaksin corona. Keempat merek vaksin itu adalah Moderna, Sinopharm, Johnson & Johnson, hingga Sputnik V.
ADVERTISEMENT
Vaksin-vaksin ini akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong yang dilakukan pengusaha kepada para buruh atau pekerjanya. Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani mengatakan, khusus untuk vaksin Sputnik V, dia menyebut ada pembicaraan juga dengan swasta.
"Iya betul (akan gunakan empat jenis vaksin tersebut). BUMN Farmasi tetap (yang impor), walaupun untuk Sputnik sudah bicara dengan swasta juga," kata Kadin saat dihubungi kumparan, Senin (1/3).
Meski ada pembicaraan dengan swasta, Rosan mengatakan vaksin-vaksin ini tetap diimpor oleh holding BUMN farmasi. Salah satunya PT Bio Farma (Persero) yang menjadi induk holding.
Karena vaksin ini disediakan BUMN farmasi, perusahaan yang menjalankan vaksinasi gotong royong harus membelinya dari mereka. Meski begitu, vaksin corona ini wajib disuntikkan secara gratis ke para buruh alias tidak kena iuran dari pengusaha.
ADVERTISEMENT
Prajurit TNI berjaga di dekat Envirotainer berisi vaksin corona Sinovac dalam bentuk bulk, di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Rosan mengaku pihaknya meminta harga di antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Sayangnya, dia tidak mendetailkan harga tersebut untuk satu atau dua dosis vaksin.
"Sedang dibicarakan tapi kami dari Kadin berdasarkan pendataan minta di harga antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta," lanjutnya.
Sebelumnya kepada kumparan, Juru Bicara Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, masalah harga vaksin gotong royong ini ditentukan pemerintah, yaitu Kementerian Kesehatan.
Adapun dua dari empat jenis vaksin untuk program vaksinasi gotong royong ini sudah siap didatangkan holding BUMN farmasi.
Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin dari Moderna dengan platform mRNA akan didatangkan oleh Bio Farma. Sedangkan vaksin Sinopharm dengan platform inactivated akan dipesan oleh Kimia Farma.
ADVERTISEMENT
"Saat ini Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan supply vaksin COVID-19 khusus untuk program vaksinasi gotong royong yaitu dengan Sinopharm dari Beijing China dan Moderna dari Amerika," kata Bambang dalam keterangan tertulis dikutip kumparan, Senin (1/3).