Kadin Sanggupi Sediakan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan untuk Vaksinasi Mandiri

23 Februari 2021 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan tidak akan menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah untuk vaksinasi mandiri. Wakil Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani mengatakan, para pengusaha bisa menyediakan faskes hingga nakes secara mandiri.
ADVERTISEMENT
“Memang kami masih tunggu aturan main pemerintah. Tapi kami sudah mempersiapkan. Jadi sebenarnya kalau tenaga kesehatan swasta masih banyak. Juga banyak perusahaan padat karya itu mempunyai fasilitas kesehatan sendiri termasuk nakesnya,” ujar Shinta dalam Dialog Menyongsong Vaksin Gotong Royong, Selasa (23/2).
Shinta mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir jumlah tenaga kesehatan akan terbagi menjadi dua karena adanya vaksinasi mandiri. Shinta meyakinkan Kadin akan menggunakan faskes hingga nakes swasta sehingga tidak akan mengganggu vaksinasi pemerintah.
“Jadi itu bisa kami lakukan sendiri tanpa perlu mengambil fasilitas yang ada di pemerintah,” ujarnya.
Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Tidak hanya faskes dan nakes, Shinta memastikan distribusi vaksin gotong royong juga akan ditangani secara mandiri. Sebab ada beberapa perusahaan farmasi nasional yang siap berpartisipasi dalam program ini. Menurut Shinta, mereka sudah memiliki jaringan supply chain sehingga distribusi vaksin bukan kendala.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Shinta mengatakan hal tersebut masih menunggu payung hukum dari pemerintah. “Itu memungkinkan sekali. Tapi pelaksanaan seperti apa kami harus tinggi aturan mainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN mewanti-wanti para pengusaha yang akan menggelar vaksinasi mandiri untuk tidak menggunakan fasilitas kesehatan milik pemerintah pada saat pelaksanaannya nanti. Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan para pengusaha harus menyediakan sendiri fasilitas kesehatan yang diperlukan.
“Jadi faskesnya disiapkan sendiri oleh kawan-kawan pengusaha,” ujar Arya.