KAI - MRT Patungan Rp 80 Miliar untuk Dirikan Perusahaan Baru

10 Januari 2020 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi mendirikan perusahaan patungan atau joint venture bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. Tujuan pembentukan perusahaan ini adalah untuk pengelolaan moda transportasi publik yang terpadu dan terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan untuk membentuk perusahaan patungan ini dibutuhkan modal dasar sebesar Rp 80 miliar. Dana ini akan ditanggung bersama antara MRT Jakarta dan PT KAI.
“Modal dasar yang sudah kita putuskan itu nilainya Rp 80 miliar. Dibagi 49 persen KAI, 51 persennya MRT,” ungkap William di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Jumat (10/1).
Kemudian dari Rp 80 miliar tersebut, sebesar 60 persennya bakal disetor dalam waktu dekat. Artinya sekitar Rp 50 miliar harus disiapkan oleh MRT Jakarta dan KAI.
“Dari Rp 50 miliar itu, Rp 25,5 miliar disetor oleh MRT, Rp 24,5 miliar-nya oleh KAI. Untuk modal dasar patungan,” ujarnya.
Penandatanganan Perjanjian Pemegang Daham Pendirian Perusahaan Patungan antara PT MRT Jakarta dan PT KAI di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (10/1). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Menurut dia, modal tersebut akan digunakan terlebih dulu untuk melakukan studi yang akan dilaksanakan oleh konsultan internasional.
ADVERTISEMENT
Ketiga studi tersebut melingkupi, pertama soal cara paling efektif dalam melakukan integrasi transportasi. Kedua yaitu pemetaan Transit Oriented Development (TOD) yang nantinya akan melibatkan berbagai sektor terkait. Terakhir yaitu studi tentang cara mengelola perusahaan baru tersebut.
“Dari studi tersebut, dalam 6 bulan pertama kita akan dapatkan kira-kira orientasinya bagaimana. Bagaimana pembiayaannya, pihak-pihak mana yang akan dilibatkan. Kita akan serahkan ke perusahaan baru tadi,” ujar William.