Kajian Evidence-Based Policy: Sinergi BRIN dan Kemenko Perekonomian

29 November 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sesmenko Perekonomian Susiwijono di lokasi pengembangan hortikultura berorientasi ekspor komoditas Pisang Cavendish di Desa Maskuning Kulon di Kabupaten Bondowoso. Foto: Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Sesmenko Perekonomian Susiwijono di lokasi pengembangan hortikultura berorientasi ekspor komoditas Pisang Cavendish di Desa Maskuning Kulon di Kabupaten Bondowoso. Foto: Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Forum Komunikasi Riset dan Inovasi (FKRI) 2022 yang merupakan wujud sinergi Kemenko Perekonomian dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menjadi wadah dialog bagi Kementerian/Lembaga (K/L), BRIN, Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk mengagendakan kebutuhan kajian kebijakan, riset dan inovasi dari setiap K/L, industri, dan daerah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada bulan Juli 2022, dalam audiensi Kemenko Perekonomian dengan BRIN terungkap bahwa isu yang sedang menjadi perhatian yakni terkait krisis pangan, penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan transisi energi. Selain itu, Kemenko Perekonomian juga menaruh perhatian khusus pada isu daya saing daerah.
Dalam FKRI 2022, Kemenko Perekonomian bersama BRIN melakukan penilaian terhadap usulan-usulan kajian kebijakan dan survei dari K/L di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian. Dari penilaian tersebut, Kemenko Perekonomian telah mengusulkan 10 top list kajian kebijakan dan survei.
Salah satu kajian kebijakan tersebut telah disampaikan dalam mid-term report “Kajian Percepatan Inklusi Keuangan Syariah dalam Kemandirian Ekonomi Pesantren” dari BRIN kepada Kemenko Perekonomian pada Senin (28/11).
“Kami menyambut baik beberapa hasil kajian dan saya kira ini awalan yang cukup baik dari FKRI ini. Jadi dari Forum Komunikasi Riset dan Inovasi mudah-mudahan menghasilkan kajian yang bagi teman-teman yang merancang kebijakan ini bisa menjadi semacam dasar untuk evidence-based policy,” ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso pada kesempatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain dilakukan penyampaian mid-term report, pada kesempatan tersebut dilakukan juga Serah Terima Naskah Kebijakan yang berjudul “Model Integrasi Multimoda End-to-End untuk Penurunan Biaya Logistik Nasional” dan “Kredit Karbon untuk Dukungan Pembangunan Lingkungan.
Naskah kebijakan tersebut merupakan kajian di bidang perekonomian yang telah dilakukan pemetaan oleh BRIN berdasarkan usulan K/L teknis.Dari hasil naskah kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan alternatif kebijakan bagi para pemangku kepentingan untuk penurunan dan efisiensi biaya logistik di Indonesia serta dapat menerapkan perdagangan dan pajak karbon yang merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca guna mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan berbagai usulan mengenai strategi percepatan inklusi keuangan syariah dalam kemandirian ekonomi pesantren, model integrasi multimoda end-to-end untuk penurunan biaya logistik nasional, serta kredit karbon untuk mendukung pembangunan lingkungan.
ADVERTISEMENT