Kaka Slank Ajak Peserta OOC Menikmati Musik Tanpa Sampah di Bali

25 Oktober 2018 13:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers konser musik pandu laut di Bali. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers konser musik pandu laut di Bali. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam rangka gelaran Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Oktober mendatang, Komunitas Pandu Laut menggelar konser Menghadap Laut. Konser ini menghadirkan sejumlah nama musisi seperti Slank, Monita Tahalea, dan banyak musisi lain.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar menyaksikan musik, nyatanya ada misi khusus di balik gelaran konser pada 29 Oktober ini, yaitu menikmati alunan musik tanpa sampah. Sebab, saat ini, dikatakan banyak yang mencintai laut tapi jarang menjaganya.
“Kadang kita sering bilang kalau kita cinta laut tapi jarang memperhatikan kalau perilaku sederhana kita seperti membuang sampah ke laut itu merusak,” kata Kaka Slank saat ditemui di Up In Smoke, Jakarta, Kamis (25/10).
Sementara itu, Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira menyampaikan, saat ini ada sekitar 150 juta sampah plastik di laut. Sampah plastik ini bisa mengancam tak hanya laut tapi juga kesehatan manusia.
Bersih sampah plastik di laut dalam Gerakan Menghadap Laut di Ancol Timur, Minggu (19/8) (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bersih sampah plastik di laut dalam Gerakan Menghadap Laut di Ancol Timur, Minggu (19/8) (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Sebab, plastik merupakan komponen yang tidak dapat diurai oleh alam. Saat masuk ke laut, mereka hanya bisa dipisahkan menjadi kepingan kecil atau yang biasa disebut mikroplastik.
ADVERTISEMENT
“Dari temuan kami, sebanyak 90 persen garam di Indonesia itu mengandung mikroplastik. Tak hanya itu, bahkan ada juga air mineral yang mengandung mikroplastik. Saat masuk ke dalam tubuh, ini sangat berbahaya bagi kesehatan,” paparnya.
Untuk itu, Gerakan Pandu Laut akan menggelar konser musik bertajuk Blues in Blue yang akan digelar pada 29 Oktober di Pantai Pandawa, Bali. Gelaran ini dimulai sejak pukul 19.00 WIB dan mengajak seluruh peserta konferensi OOC 2018 untuk menikmatinya.
“Ini tugas berat dan tantangan buat kami untuk mengadakan konser tanpa ada sampah tersisa tapi kami akan berusaha. Kami mau tunjukkan bahwa kami tidak kalah serius soal menjaga laut dengan mereka yang adakan konferensi di dalam ruangan OOC 2018,” tutup Kaka.
ADVERTISEMENT