Kalau APBN Memadai, Jokowi Bagi-bagi Beras Tak Berhenti di Juni

25 Februari 2024 8:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
Jokowi berikan bantuan beras di Biak Numfor. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi berikan bantuan beras di Biak Numfor. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi gencar membagikan bansos pangan berupa beras 10 kg kepada para Keluarga Penerima Manfaat. Pada 2024, bantuan tersebut rencananya diberikan dari Januari sampai Juni.
ADVERTISEMENT
Namun, ada kemungkinan bansos beras itu akan dilanjutkan setelah Juni 2024. Asalkan, kondisi APBN mencukupi untuk membiayai program tersebut.
Bansos beras sempat dihentikan pada masa Pemilu 2024 yakni pada 8-14 Februari 2024. Kini, bantuan itu kembali disalurkan lagi.
"Nanti kalau APBN kita lihat agak longgar bisa dilanjutkan lagi setelah Juni. Setuju Ibu-ibu?" kata Jokowi lewat tayangan di YouTube Sekretariat Presiden saat kunjungan kerja ke Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (23/2).
Presiden Jokowi membagikan bantuan cadangan beras pemerintah di Komplek Pergudangan Danga. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan anggaran bansos beras sampai Juni 2024 mencapai Rp 17,5 triliun. Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, anggaran tersebut mencakup bansos beras, daging ayam, dan telur.
"Jadi angka yang Rp 17,5 triliun itu adalah bansos beras 10 kg yang dibagikan kepada PKH tambahan sampai Juni nanti, dan untuk keluarga-keluarga yang memiliki balita stunting itu ditambahkan daging dan telur," ujar Isa dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (22/2)
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah juga memberikan bansos berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Anggarannya diperkirakan mencapai Rp 11,3 triliun sampai Juni 2024.
Di tahun ini, pemerintah menggangarkan Rp 496,8 triliun untuk belanja perlindungan sosial (perlinsos), termasuk untuk BLT, bansos pangan, program keluarga harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).