Kalbe Farma Dirikan Perusahaan Baru Mostrans Global Digilog

8 September 2021 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung kantor PT Kalbe Farma Tbk. Foto: Kalbe
zoom-in-whitePerbesar
Gedung kantor PT Kalbe Farma Tbk. Foto: Kalbe
ADVERTISEMENT
Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) dan PT Global Chemindo Megatrading (GCM) resmi mendirikan perusahaan baru bernama PT Mostrans Global Digilog (MGD) pada 2 September 2021.
ADVERTISEMENT
Mostrans Global Digilog merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang aktivitas professional, ilmiah dan teknis lainnya, serta perdagangan besar. Direktur KLBF Bernadus Karmin Winata mengatakan Monstrans sejatinya adalah omni channel besutan Kalbe Farma. Bernadus menjelaskan platform Mostrans ini bertujuan untuk menghubungkan ekosistem rantai pasok produk kesehatan (healthcare supply chain eco-system) antara perusahaan transportasi dengan pemilik barang produk kesehatan.
“Mostrans adalah aplikasi bagian dari supply chain. Bagian dari kita mau mempermudah akses dan distribusi produk kesehatan,” ujar Bernadus dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9).
com-aplikasi kalbe store toko online kesehatan terpercaya Foto: kumparan
Artinya platfom ini dapat mengintegrasikan layanan dari offline ke online antara perusahaan transportasi dan pemilik barang yang memiliki kebutuhan jasa pengiriman untuk produk kesehatan.
Menurut Bernadus, dengan menggunakan Monstrans maka pemesanan produk kesehatan bisa dilakukan secara digital. Semua perusahaan produk kesehatan dan jasa pengiriman dapat mengakses platform tersebut. Bernadus meyakini kehadiran Mostrans akan mempermudah dan memperlancar distribusi produk kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Sebenernya tujuannya itu. Bagian dari Kalbe mau menyiapkan secara ekosistem, bagian dari untuk mempermudah akses terhadap health care di sisi supply chain,” ujarnya.
Adapun modal dasar pendirian PT Mostrans Global Digilog (MGD) ini adalah senilai Rp 80 miliar. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 25 persen atau sejumlah Rp 20 miliar. Dengan bagian kepemilikan EPMT sejumlah Rp 19,80 miliar atau setara 99 persen dan GCM sejumlah Rp 200 juta atau setara 1 persen.