Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) saat ini telah mengembangkan lini usahanya di berbagai negara ASEAN. Melalui anak usaha Kalbe International Pte Ltd (Kalbe International), Kalbe menandatangani kerja sama joint venture (JV) dengan perusahaan distributor consumer goods di Filipina yakni Ecossential Food Corp (EFC).
ADVERTISEMENT
“Masih ada negara-negara ASEAN yang lain kita kembangkan termasuk Myanmar. Negara-negara ASEAN menjadi fokus Kalbe ke depan untuk dipertahankan,” ujar Presiden Direktur Vidjongtius dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kalbe Farma virtual, Kamis (19/5).
Tak hanya Asia Tenggara, Kimia Farma telah melakukan ekspansi produk ke Afrika dan Timur Tengah. Salah satu produk yang dijual di Afrika adalah produk minuman Hydro coco. Menurut Vidjongtius, produk ini digemari masyarakat disana.
“Negara timur tengah juga adalah area internasional yang potensial. Kita kembangkan Hydro Coco di negara Afrika Selatan, Afrika barat, dan Nigeria,” pungkasnya.
Vidjongtius menyebut pihaknya terus mengembangkan inovasi produk karena negara-negara tersebut berpotensi besar. “Kontribusi Kalbe dalam menaikkan kebutuhan bahan baku obat dalam negeri tidak terlepas untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kita telah meningkatkan TKDN untuk beberapa produk alat kesehatan, yaitu benang bedah produksi dalam negeri atau surgical suture,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Vidjongtius mengaku, pihaknya telah menyiapkan obat resep, obat bebas, dan obat herbal kami dan siap mengeksekusi ekspor produk sesuai aturan masing-masing negara. ASEAN dengan jumlah penduduk 600 juta jiwa inilah yang menjadi sasaran Kalbe untuk menaikkan jumlah ekspor produk.
Vidjongtius optimistis adanya potensi yang besar dengan pengembangan kontribusi penjualan di ranah internasional. Meskipun kontribusi penjualan di sektor internasional hanya 5 persen dari total penjualan produk Kalbe Farma, Vidjongtius menargetkan kontribusi penjualan mencapai 10 persen hingga 2026.