Kaleidoskop 2021: Ritel-ritel yang Gugur Sepanjang Tahun Ini

30 Desember 2021 11:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tren digitalisasi dan prospek bisnis ritel. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tren digitalisasi dan prospek bisnis ritel. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir sektor ritel di Indonesia terus tergerus. Ditambah adanya pandemi COVID-19 yang akhirnya berdampak pada gugurnya banyak ritel di sepanjang tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Brand-brand besar seperti Giant, Matahari, hingga Centro, dan Ace Hardware menutup gerainya. Ada yang melakukan penutupan sebagian, tapi ada juga yang menutup seluruh gerainya.

Giant Tutup Seluruh Gerainya

Warga membeli kebutuhan pokok di gerai swalayan Giant di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Giant menutup seluruh gerainya pada 1 Agustus 2021 lalu. Supermarket di bawah PT Hero Supermarket Tbk (HERO) ini tutup karena persaingan bisnis makanan semakin sengit dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi tersebut diperparah oleh dampak pandemi.
Direktur PT Hero Supermarket Tbk Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan, langkah penutupan gerai dilakukan sebagai proses transformasi bisnis berupa penataan ulang toko untuk memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang. Ini untuk memastikan supaya Hero Group dapat bersaing secara efektif dalam bisnis ritel makanan di Indonesia.
Penutupan toko menyebabkan kenaikan utang lain-lain yang melonjak hingga 59 persen. Utang lain-lain mengalami kenaikan Rp 181 miliar atau sebesar 59 persen dikarenakan biaya bangunan dan pemeliharaan terkait dengan penutupan toko.
ADVERTISEMENT
Di semester I 2021 HERO melaporkan kerugian yang membengkak 2,5 kali lipat dari periode sama 2020. Dikutip dari keterbukaan informasi, PT Hero Supermarket Tbk melaporkan rugi bersih pada semester I 2021 sebesar Rp 551 miliar (unaudited). Angka itu membengkak dari periode sama tahun lalu yang mencatatkan rugi bersih Rp 202 miliar.
ACE Hardware Blok M Tutup
Ilustrasi ACE Hardware. Foto: Shutter Stock
Gerai Ace Hardware di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan tutup setelah 25 tahun beroperasi. Penutupan akan mulai dilakukan pada 31 Desember besok.
Selain gerai tersebut, satu gerai Ace Hardware lainnya di Emporium Pluit, Jakarta Utara lebih dulu ditutup pada 8 Desember 2021. Hal ini dilakukan juga karena habisnya masa sewa gerai tersebut.
Dikutip dari laporan keuangan Perseroan, per September 2021 Ace Hardware membukukan laba bersih sebesar Rp 322,85 miliar atau turun hampir 40 persen, dibandingkan periode sama tahun 2020 yang mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 529,58 miliar.
ADVERTISEMENT
Penurunan laba bersih merupakan dampak turunnya penjualan bersih perseroan selama 9 bulan pertama tahun ini sebesar 9,41 persen dari sebelumnya Rp 5,48 triliun menjadi hanya Rp 4,69 triliun.
Matahari Tutup Gerainya
Pekerja memasang banner potongan harga di gerai Matahari Department Store, Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2021). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Matahari Department Store kembali menutup 13 gerainya di tahun 2021 ini. Penutupan ini karena mal yang sepi akibat pembatasan yang dilakukan untuk membendung penyebaran COVID-19.
Rencana penutupan 13 gerai tahun ini menggambarkan keuangan perusahaan yang merosot. Terlihat dari laporan kuartal I 2021, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp 2,1 triliun, turun 23,6 persen dibanding 2020 dan lebih rendah 37,4 persen dibanding periode yang sama di 2019.
Di kuartal I 2021 perseroan berhasil mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Sayangnya angka ini juga merosot 25 persen dibanding pendapatan 2020 dan turun 39,7 persen dibanding capaian 2019.
ADVERTISEMENT
Centro Tutup dan Pailit
Suasana di Centro Ambarrukmo Plaza Yogyakarta saat diserbu pembeli, padahal sudah tutup. Foto: Dok. Istimewa
Centro menutup gerainya di awal tahun 2021. Pada Maret 2021, Centro Plaza Ambarrukmo resmi ditutup, disusul penutupan Centro Bintaro Xchange, dan gerai lainnya seperti Margo City.
Adapun di tahun yang sama Centro dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mereka yang mengajukan PKPU yakni PT Primajaya Putra Sentosa, PT Indah Subur Sejati, PT Multi Megah Mandiri, PT Harindotama Mandiri dan PT Mahkota Petriedo Indoperkasa, yang diwakilkan lewat firma hukum Hotman Paris.