Kalimantan Utara Makin Dilirik Investor, Potensi SDA & Penyangga Ibu Kota Baru

14 Oktober 2021 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruas jalan di Kalimantan Utara. Foto: Dok. PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Ruas jalan di Kalimantan Utara. Foto: Dok. PUPR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalimantan Utara disebut makin dilirik investor. Wilayah ini dinilai memiliki potensi besar untuk investasi, mulai dari sumber daya alam hingga lumbung pangan yang akan menjadi penyangga ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi Kalimantan Utara pada 2020 mencapai Rp 5,6 triliun. Adapun hingga semester I 2021 ini, realisasinya sudah Rp 2 triliun dan diharapkan bisa melampaui realisasi tahun lalu.
“Tahun 2021 ini nilai investasi  yang masuk pada semester I sudah lebih Rp 2 triliun,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan dalam keterangannya, Kamis (14/11).
Dia melanjutkan, ada banyak potensi untuk investasi di Kalimantan Utara selain SDA. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi sektor andalan. Pertama, sektor energi baru yang terbarukan (EBT).
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kalimantan Utara 2021-2026, pengembangan EBT menjadi salah satu prioritas, khususnya energi air (Hydro Energy). Sumber energi lainnya yang potensinya bisa diperbesar adalah panas bumi (GeoThermal), sinar matahari (Solar Cell) dan Energi Hayati (BioFuel).
ADVERTISEMENT
Potensi kedua, pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi yang berkonsep zona ekonomi ramah lingkungan (Green Industrial Park) seluas 10.100 hektar serta pembangunan industri pariwisata di Kalimantan Utara.
Potensi ketiga, pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Bulungan. Pengembangan ini dinilai sangat potensial, mengingat ibu kota negara akan pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Kalimantan Utara masuk sebagai daerah penyangga pangan ibu kota baru untuk sejumlah komoditas, seperti padi organik, cabai dan bawang merah,” jelasnya.
Program pembangunan kawasan lumbung pangan terpadu di Kabupaten Bulungan terdiri dari enam titik area seluas 41.143 hektar. Lumbung pangan ini disebut akan menjadi lumbung pangan terbesar kedua di Indonesia setelah Sumatera Selatan yang seluas 113 ribu hektar.
ADVERTISEMENT
“Pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi dilakukan dengan terbuka kepada kerja sama PMDN atau PMA. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengacu para peraturan Pemerintah Pusat, menciptakan iklim yang semakin baik untuk berinvestasi langsung, serta tetap menjaga lingkungan dan hidup masyarakat,” tambahnya.