Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Kampung Madani PNM Hadir di Desa Tanjung Bunut, Warga Intens Dibina Olahan Nanas
11 Februari 2025 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit![Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi (tengah), Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi Agus Wibowo (kedua dari kanan), Bupati Muara Enim Liono Basuki (kedua dari kiri), dan Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti (kiri) pada peresmian Kampung Madani Pengolahan Serat Daun Nanas di Desa Tanjung Bunut, Muara Enim. Foto: Dok. PNM](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jktdv9q54q311sggeptczhtt.jpg)
Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi bersama Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi Agus Wibowo dan Bupati Muara Enim Liono Basuki hadir memberikan dukungan dalam peresmian yang turut disaksikan oleh 55 nasabah PNM Mekaar dan didampingi oleh Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti.
Nasabah di wilayah Kampung Madani PNM diberikan pelatihan menenun dengan menggunakan serat daun nanas untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pemberdayaan.
Prasetya menilai Kampung Madani PNM dengan Klasterisasi Pengolahan Serat Daun Nanas dapat memberikan nilai tambah bagi warga desa yang belum memiliki penghasilan. Pasalnya, bukan hanya memberikan pelatihan, PNM turut menyumbangkan alat pencacah yang dapat mendukung kemudahan masyarakat.
“Pengolahan ini mengubah limbah dari daun nanas menjadi serat nanas yang dapat digunakan menjadi kain, busana, serta kerajinan tangan. Manfaatnya banyak, selain bahan yang ramah lingkungan mudah terurai oleh bakteri ketika dikreasikan lagi bisa menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi,” jelasnya.
Selain bantuan alat pencacah daun nanas, PNM turut membangun MCK serta sumur bor yang bisa dinikmati oleh masyarakat desa secara umum.
“Sebelum ada program Kampung Madani PNM, warga belum memiliki kegiatan ekonomi tetap, sekarang mereka jadi punya pekerjaan yang menghasilkan pendapatan. Pelatihan yang diberikan juga membuka wawasan baru dalam pengolahan daun nanas, yang berpotensi menciptakan peluang bisnis lebih luas,” tutup Prasetya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio