Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kantor Kementerian BUMN Gelap, Erick Thohir Beralasan karena Dukung Emisi Karbon
10 Februari 2025 18:51 WIB
·
waktu baca 1 menit![Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Senin (10/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkqnswq9eakydbm6scrwcr82.jpg)
ADVERTISEMENT
Kantor Kementerian BUMN yang dihuni Erick Thohir ikut gelap seperti kantor-kantor kementerian dan lembaga lain. Tapi dia menolak alasannya karena ada efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick, banyaknya lampu yang dimatikan sebagai bagian dari rencana mendukung emisi karbon . Bukan karena efisiensi anggaran karena itu belum diputuskan.
“Lampu ini pengurangan efisiensi daripada penyerapan karbon. Mau coba kaca di depan, kalau bisa diganti solar panel, supaya mengurangi," jelas Erick di kantornya pada Senin (10/2).
Dia juga menegaskan Kementerian BUMN tidak akan mengeluh dan tetap kerja keras meski ada pengurangan anggaran. Pihaknya fokus pada konsolidasi BUMN.
“Baik menutup, menggabungkan, yang selama ini prosesnya mungkin waktunya 2-3 tahun ini bisa 6 bulan. Karena kondisi ketika kita mengecek sebuah perusahaan yang tidak sehat, ya inget kan? Dari 114 (Perusahaan BUMN)kita sudah 47 konsolidasi, dari 47, 40 udah sehat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, fokus berikutnya adalah terkait pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang disebut sebagai visi besar Presiden Prabowo.
“Presiden ingin memastikan ada terobosan. Tidak terus-menerus bergantung kepada penggunaan APBN, tapi dana yang dihasilkan, hasil daripada korporasi, ini bisa dipakai mengintervensi percepatan investasi atau pertumbuhan ekonomi,” terang Erick.