Kapal Penampung Minyak Mentah Tertua di RI Berhenti Beroperasi Bulan Ini

9 Agustus 2024 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal penampung produksi minyak Arco Ardjuna. Foto:  Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal penampung produksi minyak Arco Ardjuna. Foto: Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapal penampung produksi minyak, Arco Ardjuna, yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) akan berhenti beroperasi bulan ini, setelah bertugas selama lebih dari setengah abad.
ADVERTISEMENT
Kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Arco Ardjuna merupakan fasilitas penampung produksi minyak terapung lepas pantai pertama di Indonesia dan tertua yang masih beroperasi di dunia.
FSO Arco Ardjuna memiliki panjang 142,6 meter, dengan lebar 48,2 meter, bobot 153,202 ton, dengan kapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
Mengapung sekitar 95 kilometer di lepas pantai Laut Jawa, kapal ini digunakan berfungsi sebagai fasilitas penerima, penyimpanan, dan penyalur minyak mentah untuk sebelum kemudian dikirim diangkut ke tanker ekspor untuk dapat ke lokasi diproses di kilang pengolahan minyak mentah untuk diproses.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Foto: Dok. Pertamina
Kapal tersebut dibangun Mitsubitshi Heavy Industry, Jepang, mulai beroperasi pada tahun 1972 hingga memasuki usia pensiun di bulan ini. FSO Arco Ardjuna tak hanya menjadi tulang punggung produksi minyak di lapangan lepas pantai PHE ONWJ, tetapi juga merupakan simbol keandalan teknologi.
ADVERTISEMENT
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, mengatakan, FSO Arco Ardjuna akan selalu menjadi bagian penting dari sejarah industri minyak dan gas di Indonesia. Momen pelepasan FSO Arco Ardjuna akan menjadi tanda penghormatan atas dedikasi dan kontribusi besar yang telah diberikan oleh fasilitas ini selama lima dekade terakhir.
Muzwir berharap, warisan FSO Arco Ardjuna akan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya dalam menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan di masa depan.
"FSO Arco Ardjuna bukan hanya sebuah fasilitas, tapi juga rumah kedua bagi kami. Meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit, namun semangat dan kerja keras seluruh tim selalu menjadi kekuatan utama kami,” tutupnya.
Dia menilai, dengan kapasitas penyimpanan terpasang sebesar 1 juta barel, FSO Arco Ardjuna ini telah berjasa memberikan berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
ADVERTISEMENT
Adapun setelah beroperasi selama 52 tahun, PHE ONWJ akan mengganti FSO Arco Ardjuna dengan fasilitas penampungan baru yang lebih andal, efisien dan modern. "Meskipun demikian, warisan yang ditinggalkan oleh FSO legendaris ini akan selalu dikenang," imbuhnya.
PHE ONWJ menyatakan penggantian fasilitas ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus meningkatkan keandalan dan keselamatan operasi dan lingkungan, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri minyak dan gas saat ini.