Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kapitalisasi Pasar Saham RI Capai Rp 10.879 Triliun per Februari 2025
4 Maret 2025 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik ditutup melemah sebesar 11,8 persen mtd pada 28 Februari 2025 ke level 6.270,60 atau ytd melemah sebesar 11,43 persen.
Selanjutnya di pasar obligasi, indeks pasar obligasi atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,14 persen mtd atau naik 1,92 persen ytd.
Inarno mengatakan non-resident mencatatkan net buy senilai Rp 8,86 triliun mtd dan net buy sebesar Rp 13,51 triliun ytd.
Inarno juga membeberkan nilai Asset Under Management (AUM) per 28 Februari di sektor industri pengelolaan investasi yang tercatat sebesar Rp 822,65 triliun atau turun 0,78 persen mtd atau sebesar 2,16 persen ytd.
“Dengan reksadana tercatat net subscription sebesar Rp 3,03 triliun secara mtd atau secara ytd net subscription sebesar Rp 0,44 triliun,” kata Inarno dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK secara virtual, Selasa (4/3).
Inarno menjelaskan penghimpunan dana di pasar modal dalam tren yang positif, tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 20,74 triliun, mengalami 1 penawaran umum terbatas dan juga 11 penawaran umum berkelanjutan. Sementara itu masih terdapat 123 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 42,56 triliun.
ADVERTISEMENT
“Adapun untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) hingga 25 Februari 2025 telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 759 penerbitan efek dari 492 penerbit dan juga 176.119 pemodal dengan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI itu sebesar Rp 1,43 triliun,” terang Inarno.
Lalu, kinerja Bursa Karbon sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Februari 2025, tercatat 110 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 1.578.000 ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai kira-kira sebesar Rp 77,25 miliar.
Inarno menuturkan sejak 10 Januari 2025 hingga 28 Februari 2025 tercatat 111 pelaku dan 14 penyelenggara berdasarkan berita acara serah terima OJK dengan Bappebti.
ADVERTISEMENT
“Tercatat total volume transaksi derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa efek itu sebesar 98.684 plot dan akumulasi nilai sebesar Rp 455,53 triliun sejak tanggal 1 Januari 2025 hingga 25 Februari 2025,” ujar Inarno.