Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kapolri Sebut Ketidakpastian Ekonomi Global Bisa Berdampak ke Kamtibmas di RI
21 Juni 2023 16:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sigit menyebut ketidakpastian ekonomi saat ini imbas pandemi COVID-19 yang menghantam dunia. Selain itu, ada juga ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan, serta perang dagang China dan Amerika Serikat (AS). Belum lagi perang antara Rusia dengan Ukraina.
"Kalau ekonomi terganggu akan berdampak ke yang lain, ujung-ujungnya Kambtibmas juga terganggu," kata Sigit di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta, Rabu (21/6).
Sigit menegaskan polisi berperan sebagai garda depan dan ujung tombak pelaksanaan operasional tugas. Ia menilai penting untuk mengikuti perkembangan ekonomi global sebagai langkah antisipasi.
Sigit menggambarkan gejolak ekonomi global memunculkan dilema perekonomian di masing-masing negara. Misalnya, timbulnya masalah sosial akibat inflasi.
"Pertumbuhan ekonomi digenjot, bagaimana sektor keuangan bisa terus dijaga. Ini tentunya terjadi di semua negara, apalagi di situasi ketidakpastian ekonomi global yang saya sampaikan," terang Sigit.
ADVERTISEMENT
Sigit melihat, proyeksi pertumbuhan ekonomi global tidak secerah harapan pemerintah. Ekonomi global mengalami penurunan proyeksi dari 3,4 persen menjadi 2,8 persen. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan masalah baru.
Dia menyebut beberapa negara maju, termasuk AS mengambil strategi dengan menaikkan suku bunga. Bahkan, AS sudah menaikkan suku bunga 10 kalo berturut-turut. Hal serupa juga dilakukan pemerintah Inggris. Bank of England sudah menaikkan suku bunga 12 kali berturut-turut.
"Dampaknya bagus untuk inflasi, namun buruk untuk perbankan. AS juga sama, Silicon Valley, salah satu bahkan yang sangat kuat, goyah. Swiss, yang juga terkenal biasanya membiayai, tidak hanya di Swiss tapi di semua negara termasuk Indonesia juga bangkrut," ungkap Sigit.
Di sisi lain, Sigit menuturkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di antara negara G20. Indonesia berada di peringkat kedua negara dengan pertumbuhan ekonomi yang resilience.
ADVERTISEMENT
"Kita juga mendapatkan pengakuan dari Direktur IMF, bahwa di tengah situasi ekonomi dunia yang diwarnai ketidakpastian, ekonomi Indonesia diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia," tutur Sigit.
"Ini menjadi kebanggaan rekan-rekan semua bahwa resiliensi ekonomi Indonesia yang terjadi saat ini ada kontribusi dari Polri, dan saya harapkan saat bertugas di lapangan tentunya dapat segera beradaptasi dengan hal ini," tambahnya.