Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Karawang Jadi Kota Megapolitan, Bagaimana Nasib Lumbung Padi Nasional?
1 Desember 2017 18:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Kabupaten Karawang, Jawa Barat diproyeksikan akan menjadi kota megapolitan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya rencana pembangunan infrastruktur yang sedang dan akan dibangun di sana, termasuk akan dibangun bandara besar, apartemen, kawasan industri, perkantoran dan perumahan mewah.
ADVERTISEMENT
Lantas dengan status sebagai kota megapolitan, bagaimana nasib Karawang yang dikenal sebagai lumbung padi nasional?
Kabupaten Karawang memang dikenal sebagai lumbung padi nasional. Itu karena Karawang adalah salah satu produsen padi terbesar di Indonesia.
Menurut data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2015, luas areal produksi padi di Karawang adalah sebesar 137.199 hektare. Produksi padi tercatat 1.538.316 ton atau menduduki peringkat kedua di bawah Kabupaten Indramayu.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karawang, Eka Sanatha mengatakan, masyarakat Karawang tak perlu khawatir dengan pembangunan yang tengah dilakukan di Kabupaten Karawang. Dia menjamin lahan pertanian dan para petani tidak akan terkikis oleh pembangunan karena sudah diatur dalam peraturan daerahnya.
ADVERTISEMENT
“Kita akan lindungi petani dan lahan pertanian sesuai regulasi di Perda,” katanya kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (1/12).
Dia menegaskan, pihaknya sudah berkomitmen bahwa Kabupaten Karawang akan taat aturan untuk mempertahankan wilayah pertanian dan status sebagai lumbung padi nasional.
“Yang saya sampaikan saat di Hotel Shangrila (Jakarta) itu sudah berdasarkan data lahan pertanian,” jelasnya.