Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Karpet Merah untuk Swasta Garap Proyek Infrastruktur Era Prabowo
19 Januari 2025 8:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Perusahaan swasta mendapatkan karpet merah untuk menggarap berbagai proyek infrastruktur era Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari pelabuhan, bandara, hingga jalan tol nantinya akan digarap oleh swasta.
ADVERTISEMENT
"Infrastruktur saya akan serahkan kepada swasta. Swasta lebih efisien, swasta lebih inovatif. Jadi nanti pelabuhan bandara jalan tol saya serahkan ke swasta semuanya," kata Prabowo saat Munas Konsolidasi Persatuan Kadin, Kamis (16/1).
Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan Prabowo tidak menghentikan proyek infrastruktur yang sudah berjalan di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Tapi mengubahnya dengan memberikan ke swasta.
Prabowo mengatakan proyek infrastruktur diberikan ke swasta agar mereka juga bisa berkembang. Apalagi, dia menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen dalam lima tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), La Ode Safiul Akbar, mengatakan langkah Prabowo itu bisa menjadi upaya pemerintah untuk mengurangi jurang finansial yang besar antara kontraktor swasta dan kontraktor pelat merah.
ADVERTISEMENT
Dia menilai selama ini proyek-proyek infrastruktur dalam negeri didominasi oleh perusahaan pelat merah sektor konstruksi atau BUMN Karya.
“Selama ini, dominasi BUMN Karya dalam proyek infrastruktur pemerintah banyak membunuh usaha kontraktor swasta,” ucap La Ode dalam keterangannya, Jumat (17/1) dikutip Minggu (19/1).
La Ode berpendapat, keterlibatan sektor swasta seperti kontraktor dalam proyek infrastruktur pemerintah bisa memberikan efek berganda atau multiplier effect bagi perekonomian. La Ode berkaca pada kontribusi sektor konstruksi sebesar 10,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional pada 2023.
“Dengan adanya wacana ini, semoga menjadi penyemangat bagi kontraktor swasta untuk kembali bangkit dan berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi negeri,” ujar La Ode.
Dinilai Bisa Bantu Meminimalisir Kerugian BUMN Karya
Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda, melihat tak disinggungnya BUMN untuk terlibat dalam proyek infrastruktur sebagai langkah baik. Selama ini, pelibatan BUMN dalam proyek infrastruktur strategis biasanya menyebabkan dampak negatif terhadap perusahaan BUMN terkait.
ADVERTISEMENT
“Ada BUMN Karya yang dipailitkan, beberapa yang lain mengalami kondisi keuangan yang kembang kempis,” jelas Nailul kepada kumparan, Sabtu (18/1).
Nailul melihat keberadaan BUMN yang selalu kebagian proyek strategis, memang tidak memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk berkontribusi terhadap proyek infrastruktur pemerintah.
Sementara itu, Pengamat BUMN Herry Gunawan menyarankan agar perusahaan BUMN bisa melirik proyek-proyek yang tak diminati swasta. Perusahaan swasta, menurutnya, akan lebih menghitung skala ekonomi dalam pengerjaan infrastruktur. Beberapa infrastruktur yang belum memenuhi skala ekonomi berpotensi terbengkalai.
“Swasta akan sangat bahagia bisa garap jalan tol (lintas Jawa) karena arus lalu lintasnya sangat tinggi, dan secara ekonomi menguntungkan. Tapi di luar Jawa seperti Sumatera atau Kalimantan, mungkin kurang berminat karena potensi pemanfaatan jalan tol masih rendah alias tidak memenuhi skala ekonomi,” ujar Herry kepada kumparan, Sabtu (18/1).
ADVERTISEMENT
Supaya tidak merugi saat mengambil proyek-proyek ini, BUMN karya bisa didukung Penyertaan Modal Negara (PMN).