Kasetpres Buka-bukaan Soal baju Adat Jokowi di HUT RI: Ada Misi Ekonomi!

20 Agustus 2022 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan baju adat Dolomani dari Buton pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022).  Foto: Agus Suparto/HO/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan baju adat Dolomani dari Buton pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022). Foto: Agus Suparto/HO/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono, buka-bukaan soal tradisi Presiden Jokowi yang kerap mengenakan pakaian adat setiap perayaan HUT RI. Menurut dia, ada misi di balik penggunaan pakaian adat oleh Presiden Jokowi setiap perayaan Kemerdekaan RI.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, penentuan pakaian adat dari daerah yang akan dikenakan Presiden Jokowi biasanya pada H-1 atau tanggal 16 Agustus. Lalu, Presiden Jokowi mengambil dua pakaian adat untuk dipakai menjelang jam 10 malam.
"Jadi melihat dulu baru menentukan. Memilih belum tentu menentukan," kata Heru dalam acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia, Sabtu (20/8).
Saat pagi hari, pihak Istana baru mengetahui pakaian adat dari daerah yang akan dikenakan Jokowi. Adapun, pemilihan tema disesuaikan dengan tema daerah.
Misalnya, Presiden Jokowi sepanjang tahun 2022 atau 6 bulan terakhir ingin mengingatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Maka pakaian adat yang dipilih pada HUT ke-77 RI berasal dari Sulawesi.
"Filosofisnya seperti itu. Nah filosofi ini sudah diatur dari bulan April, Mei, dan Juni. Termasuk warna," ungkap Heru.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, memakai pakaian adat asal Buton, Sulawesi Tenggara. Baju adat Jokowi bercorak merah dengan baju dalaman putih.
Untuk mendukung filosofi tersebut, Heru mengatakan pada tahun ini pemilihan pakaian master of ceremony (MC) juga berbeda. Biasanya MC yang memang berasal dari TNI mengenakan seragamnya. Tahun ini, harus menggunakan pakaian adat.
Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Dolomani dari Buton menyapa masyarakat yang hadir pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Saya sampaikan wajahnya boleh TNI, postur boleh TNI, tapi pakaian harus dari Indonesia, pakaian tradisional," katanya.
Begitu pula dengan tamu undangan yang hadir secara hybrid, di mana mereka wajib mengenakan pakaian adat. Menurut dia hal tersebut sebagai salah satu cara Presiden Jokowi mempromosikan pakaian adat dan budaya Indonesia termasuk narasinya.
Adapun Perayaan HUT RI tahun mengundang 4.000 orang. Apabila setengah dari undangan datang mengenakan pakaian adat, berarti ada sebanyak 2.000 orang yang memakai pakaian adat.
ADVERTISEMENT
"Sudah 2.000 orang menggunakan pakaian adat, entah sewa atau beli, entah dia memang persiapkan. Artinya, selain mempromosikan ekonominya juga berjalan," pungkas Heru.
Menurutnya, penggunaan pakaian adat saat perayaan HUT RI telah mendorong perekonomian Indonesia, terutama untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"UMKM berjalan jadi efek domino. Kalau bapak presiden menggunakan itu diikuti pejabat lain dan masyarakat, itu bukan saja promosi adat istiadat, budaya, tapi menggerakkan ekonomi," ujarnya.