Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kasus Corona Melonjak, Harga Masker di Pasar Pramuka Terkendali
27 Juni 2021 12:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:09 WIB

ADVERTISEMENT
Kasus corona di Indonesia kembali melonjak usai libur Lebaran. Hingga Sabtu (26/6), ada 21.095 kasus yang bertambah dalam sehari dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 2.093.962 orang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Permintaan masker pun meningkat, utamanya di Pasar Farmasi Pramuka, Jakarta. Namun, sekretaris Jenderal Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, mengeklaim pasokan dan harga jual masker aman.
"Stok aman dan harga tetap stabil. Untuk harga masker mulai Rp 15 ribu sampai Rp 150 ribu (per satu kotak)," kata dia saat dihubungi kumparan, Minggu (27/6).
Adapun perbedaan harga masker di Pasar Pramuka tergantung tipenya. Sebab ada masker medis dan non medis dengan tingkat ketebalan yang berbeda.
Untuk pasokan dan harga hand sanitizer pun, menurut Yoyon aman terkendali. Kondisi ini, menurutnya, lebih terkendali dibandingkan awal tahun lalu yang membuat harga masker naik gila-gilaan hingga jutaan rupiah.
"Betul sekali, tahun lalu sampai jutaan," ujar Yoyon.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di berbagai e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee pun, harga masker lebih stabil di kisaran puluhan ribu hingga Rp 100 ribuan per satu kotak yang biasanya isi 50 lembar masker sekali pakai.
Tahun Lalu Harga Masker Sempat Tembus Rp 1,3 Juta
Pada 1 Februari 2021, saat kasus corona mulai merebak di dunia, harga masker di Pasar Pramuka melonjak tajam. Padahal, saat itu pemerintah belum mengumumkan ada kasus positif satu pun. Pengumuman kasus positif pertama di Indonesia baru terjadi sebulan berikutnya.
Stok yang menipis ini membuat harga jual masker naik hingga 189 persen. Khusus untuk masker jenis N95 yang kualitas paling bagus bahkan naik dari Rp 200 ribu menjadi Rp 1,3 juta per kotaknya.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Yoyon mengaku sudah berkoordinasi dengan para pedagang di sini. Dia ingin pemerintah sidak ke distributor dan produsen masker karena stok yang menipis.
"Saya mohon ke pemerintah prioritaskan (kebutuhan masker) dalam negeri. Yang saya takutkan ada sebuah kartel, simpan barang itu untuk mainkan harga. Makanya saya imbau ke pemerintah segera sidak kenapa barang kosong dan harga jauh sekali naiknya," ujar Yoyon saat dihubungi kumparan.
Salah satu harga masker yang bikin Yoyon tercengang adalah jenis N95. Pada minggu lalu, harganya masih normal dibeli pedagang Rp 180 ribu per kotak dengan isi 20 lembar.
Sehari berikutnya terus naik hingga Rp 350 ribu per boks yang menurutnya masih batas wajar. Tapi, harga yang dijual produsen terus naik hingga menyentuh Rp 1,2 juta per kotak.
ADVERTISEMENT